Data 5 Juta Pelanggan Qantas Bocor Akibat Serangan Siber, Hacker Scattered Lapsus$ Hunters Minta Tebusan
Data 5 juta pelanggan Qantas bocor ke dark web usai serangan ransomware. Kelompok hacker Scattered Lapsus$ Hunters mengaku bertanggung jawab.
Dunia keamanan siber kembali diguncang setelah maskapai penerbangan terbesar Australia, Qantas, menjadi korban kebocoran data masif yang dilakukan oleh kelompok peretas Scattered Lapsus$ Hunters.
Dikutip dari TechRadar, data pribadi sekitar 5 juta pelanggan Qantas kini beredar di dark web, membuka peluang besar bagi pelaku kejahatan siber untuk melakukan phishing, pencurian identitas, dan penipuan digital.
Insiden ini menjadi bagian dari gelombang serangan yang menargetkan 44 perusahaan besar dunia, termasuk Toyota, Disney, McDonald’s, Gap, Adidas, Ikea, dan Vietnam Airlines.
Investigasi awal mengungkap bahwa kelompok peretas Scattered Lapsus$ Hunters berhasil menembus akun Salesloft yang terintegrasi dengan Salesforce, platform CRM populer yang digunakan banyak perusahaan global.
Walaupun Salesforce sendiri tidak diretas secara langsung, para pelaku memanfaatkan API token dan koneksi OAuth untuk masuk ke lingkungan data pelanggan dan menyalin informasi sensitif dari berbagai perusahaan.