Google Chrome tingkatkan perlindungan dan privasi pengguna dengan fitur pemeriksaan real-time

Oleh: Lysti Rahma - Jumat, 15 Mar 2024 17:00 WIB

Fitur terbaru ini mampu menyembunyikan riwayat penjelajahan pengguna dan kini telah tersedia dalam mode Standar dari Safe Browsing di Chrome.

Google mengumumkan peningkatan fitur keamanan pada peramban web Chrome yang diharapkan dapat meningkatkan perlindungan privasi pengguna. Fitur terbaru ini, yang diklaim Google mampu menyembunyikan riwayat penjelajahan pengguna, kini telah tersedia dalam mode Standar dari Safe Browsing di Chrome.

Dilansir dari The Verge (15/3), fitur Safe Browsing telah menjadi fitur andalan Chrome dalam memperingatkan pengguna tentang situs web berpotensi berbahaya. Namun, kelemahan yang terjadi adalah lamanya pembaruan daftar situs tidak aman yang disimpan secara lokal oleh Google, yang hanya terjadi setiap 30 hingga 60 menit. Hal ini mengakibatkan banyak situs berbahaya berhasil lolos dari deteksi.

Untuk mengatasi masalah ini, Google sebelumnya telah memperkenalkan mode perlindungan Enhanced yang memanfaatkan database Safe Browsing di server Google. Namun, mode ini memerlukan pengguna untuk berbagi lebih banyak data keamanan dengan Google.

Dalam langkah terbarunya, Google kini menghadirkan fitur baru yang menyembunyikan riwayat penjelajahan pengguna dari perhatian Google. Ketika pengguna mengunjungi situs yang tidak terdaftar dalam database Google, Chrome akan mengirimkan versi terenkripsi dari URL tersebut ke server privasi independen yang dioperasikan oleh Fastly.

Server privasi ini akan menghapus segala informasi pengguna, seperti alamat IP, dari URL yang diterima, sehingga tidak ada pihak yang dapat mengidentifikasi pengguna dari URL tersebut. Setelah itu, URL akan dikirim ke database Safe Browsing melalui koneksi yang aman dan campuran dengan permintaan dari pengguna Chrome lainnya.