Setelah sembilan tahun, NASA pensiunkan teleskop Kepler

Oleh: Hieronimus Patardo - Sabtu, 17 Nov 2018 13:56 WIB

Tugas utama teleskop Kepler adalah menemukan planet seukuran bui yang mengorbit pada sistem tata surya lainnya.

Teleskop Kepler akhirnya pensiun setelah sembilan tahun mengarungi antariksa untuk mencari planet baru. Hari Kamis lalu (15/11) NASA mengirimkan perintah radio untuk mematikan sistem teleskop tersebut. Perintah itu dikirimkan melalui Deep Space Network dari pusat operasi Kepler yang bertempat di Universitas Colorado.

Perlu diketahui, mematikan sistem teleskop bukan perkara yang mudah. Pasalnya, teleskop luar angkasa milik NASA itu memiliki sejumlah mode keamanan yang didesain untuk menyalakannya kembali jika tiba-tiba kehilangan daya atau komunikasi dengan bumi. Belum lagi fakta bahwa pesan harus dikirim pada saat yang tepat, yakni saat antena Kepler mengarah ke bumi.

Tujuan utama datangnya perintah ‘pensiun’ itu adalah untuk mematikan pemancar radio Kepler. Pasalnya, jika masih aktif, pemancar ini bisa saja memotong jalur komunikasi stasiun luar angkasa lainnya.

Kepler meluncurk pada 6 Maret 2009 di stasiun NASA di Florida. Misi yang melibatkan Kepler sejatinya hanya berlangsung selama 3,5 tahun saja. Namun seiring berjalannya waktu, misi tersebut diperpanjang hingga Sembilan tahun lamanya. 

Kepler setidaknya berhasil mengkonfirmasi adanya 2.723 planet yang mengorbit bintang lain dan mendeteksi ribuan kandidat potensial pengganti bumi. Keputusan untuk memensiunkan Kepler datang pada 30 Oktober. Saat itu diputuskan bahwa teleskop itu sudah tidak memiliki cukup bahan bakar untuk mengoperasikan pendorongnya. Sebagai informasi, keputusan tersebut  secara kebetulan bertepatan dengan peringatan 38 tahun kematian Johannes Kepler, ilmuan asal Jerman yang namanya digunakan untuk misi ini.