Perusahaan startup di AS kembangkan pesawat hibrida

Oleh: Erlanmart - Senin, 08 Okt 2018 09:57 WIB

Perusahaan ini berharap unntuk hadir di 30.000 bandara di seluruh dunia dengan mobilitas udara berbasis listrik.

Sebuah perusahaan startup manufaktur pesawat terbang yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Zunum Aero, dikabarkan sedang menggarap pesawat terbang hibrida yang dilengkapi dengan 12 tempat duduk dan diklaim mampu terbang sejauh 1.127 km. Dilansir dari CleanTechnica (4/10), startup tersebut baru saja mengumumkan kemitraan dengan perusahaan penerbangan asal Prancis Safran demi menangani perjanjian jangka panjang lewat anak perusahaannya, Helicopter Engines untuk Zunum Aero ZA10.

Safran tidak asing lagi untuk mesin turbin dan kipas turbo. Helicopter Engines miliknya akan mengembangkan Ardiden 3 versi 1.700 – 2.000 shp. Turbin ini, yang sudah digunakan dalam bidang penerbangan, akan memberi daya pesawat Zunum Aero ZA10. Ardiden 3Z yang telah dimodifikasi ini diinformasikan mampu menghasilkan hingga 500 kW untuk mengisi ulang baterai dan mengaktifkan baling-baling listrik.

Penawaran Zunum Aero bersistem hibrida diklaim memiliki biaya pengoperasian rendah. Selain menurunkan biaya perawatan dan terbang, serta mengurangi waktu terbang, pesawat hibrida Zunum juga dikabarkan akan membantu memanfaatkan sumber daya yang tidak digunakan di bandara sekunder. Bahkan, Zunum mengharapkan untuk hadir di 30.000 bandara di seluruh dunia dengan mobilitas udara berbasis listrik yang terjangkau.

“Pesawat Zunum ZA10 akan membawa terobosan kinerja untuk penerbangan regional, membuka jalan agar lebih cepat, berbasis listrik, layanan udara berkecepatan tinggi yang terjangkau untuk seluruh masyarakat,” kata Co-Founder and CTO Zunum Aero, Matt Knapp.