Peran AI selama pandemi corona

Oleh: Hieronimus Patardo - Rabu, 29 Apr 2020 10:53 WIB

Tidak bisa ditampik kalau teknologi dapat menjadi salah satu kunci untuk menahan laju penyebaran corona.

Pandemi corona seakan tiada habisnya. Virus ini terus menyebar ke berbagai belahan dunia, Indonesia salah satunya. Tidak bisa dianggap remeh, penyebarannya yang cepat membuat banyak orang terinfeksi pula dengan cepat. Tidak sedikit juga yang akhirnya tutup usia. 

Tak pelak berbagai langkah pun dilakukan. Mulai dari physical distancing, lockdown lokal, hingga PSBB untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Berbagi pihak juga bekerja sama untuk melangsungkan rapid test. Tujuannya untuk mempersempit pencarian orang yang sudah atau pernah terinfeksi corona. 

Sampai saat ini (29/4), di Indonesia ada 9511 kasus yang sudah terkonfirmasi. Menurut situs kawalcovid19, 7484 di antaranya sedang menjalani perawatan. Ada sebanyak 773 pasien yang meninggal karena Covid-19 dan 1254 pasien yang dinyatakan sembuh. 

Tiongkok menjadi salah satu negara yang berhasil menahan laju perkembangan virus ini. Sebagai negara pertama yang dilaporkan menerima penyebaran virus ini, pemerintah negara tersebut bergerak cepat untuk membatasi penyebarannya. Kota Wuhan dan Hubei sempat mengalami lockdown panjang selama masa pandemi. Dan pada akhirnya, sejumlah besar wilayah di negara tersebut dapat kembali menghirup udara kebebasan di luar ruangan, kendati harus tetap menggunakan masker dan sejumlah protokol kesehatan lainnya. 

Di saat negara lain masih berjuang membatasi penyebaran virus ini, Tiongkok justru sudah mempersiapkan sejumlah cara untuk menghalau gelombang kedua virus ini. Itu karena semua pihak, baik pemerintah dan warganya, termasuk juga perusahaan teknologi mengambil peranan mereka masing-masing demi kebaikan bersama.