Peneliti kembangkan panel layar baru untuk gantikan LCD

Oleh: Erlanmart - Jumat, 24 Feb 2023 16:03 WIB

Teknologi latar Metasurface dapat menggantikan lapisan LCD di TV layar datar, menghadirkan panel yang lebih tipis, resolusi yang lebih tinggi, response time yang cepat, dan konsumsi daya yang lebih rendah.

Tim peneliti dari Nottingham Trent University di Inggris, Australian National University dan University of New South Wales Canberra telah mengembangkan teknologi layar masa depan yang dapat menggantikan panel LCD yang secara umum terdapat di banyak TV layar besar saat ini.

Meskipun beberapa TV kelas atas modern mungkin menampilkan layar quantum-dot atau panel OLED, banyak model dengan harga lebih terjangkau yang menggunakan teknologi LCD (liquid crystal display), filter polarisasi, dan lampu latar LED. Namun, para peneliti telah mencapai pengembangan teknologi lebih canggih pada layar tersebut.

“Kemampuan layar konvensional telah mencapai puncaknya dan tidak mungkin meningkat secara signifikan di masa mendatang karena berbagai keterbatasan,” kata Dragomir Neshev, Profesor Fisika di Australian National University. "Saat ini ada permintaan untuk teknologi layar datar solid-state sepenuhnya dengan resolusi tinggi dan refresh rate tinggi. Kami telah merancang dan mengembangkan piksel Metasurface yang ideal untuk layar generasi berikutnya. Tidak seperti kristal cair (liquid crystal), piksel kami tidak memerlukan lampu terpolarisasi agar dapat digunakan, yang akan mengurangi separuh konsumsi energi layar."

Untuk mengontrol piksel individu pada tingkat modulasi tinggi, platform layar konsep itu menggunakan oksida konduktif transparan agar berfungsi sebagai pemanas yang digerakkan secara elektrik sehingga dapat dengan cepat mengubah sifat optik sel Metasurface silikon, yang dilaporkan 100 kali lebih tipis dari sel liquid crystal atau 200 kali lebih tipis dari rambut manusia. Teknologi ini menghasilkan response time di bawah 1 ms – 10 kali lebih cepat dari batas deteksi mata manusia.

"Piksel kami terbuat dari silikon, yang menawarkan masa pakai lebih lama dari bahan organik saat ini," kata Profesor Andrey Miroshnichenko dari University of New South Wales Canberra. "Selain itu, silikon tersedia secara luas, CMOS kompatibel dengan teknologi matang, dan murah untuk diproduksi."