Pekerja konstruksi Jepang bakal digantikan robot

Oleh: Lely Maulida - Jumat, 11 Mei 2018 02:15

Karena jumlah penduduk tua yang semakin banyak, Jepang membutuhkan robot untuk membantu pekerjaan konstruksi

Penggantian peran manusia oleh robot memang menjadi momok yang berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Alih-alih membatasi, perusahaan Jepang justru merasa mengalami masalah dalam hal otomatisasi tenaga kerja. Oleh karenanya perusahaan merasa perlu robot teknisi untuk menggantikan karyawan di Jepang ketika mereka mendekati usia pensiun.

Sejauh ini lebih dari seperempat penduduk Jepang berusia di atas 65 tahun. Jumlah ini diprediksi akan melonjak hingga 40 persen pada 40 tahun ke depan. Ini menjadi hal yang buruk bagi industri yang perlu memperbarui karyawan mereka yang pensiun.

Di industri konstruksi sendiri tingkat otomatisasinya tak secepat industri lain. Padahal beberapa perusahaan bekerja mengembangan robot baru untuk membantu konstruksi bertingkat tinggi. Pada akhirnya banyak yang telah dikembangkan, namun sedikit yang digunakan. Sebagai contoh Shimizu yang akan menguji alat las robotik, serta alat pembawa barang dan pengangkut serbaguna.

Tak mudah memang untuk secara total mengganti pesan manusia menggunakan robot. Robot-robot pun menurut laporan Bloomberg belum mendekati sempurna. 

Kendalanya yaitu bekerja di sebuah gedung memang membutuhkan orang atau robot yang benar-benar mampu bergerak aktif. Para insinyur dan perancang robot juga belum sepenuhnya mengerti terkait pekerjaan konstruksi sehingga menambah daftar kendalanya.