Nissan ciptakan sistem kendali mobil pakai sinyal otak

Oleh: Dommara Hadi S - Kamis, 04 Jan 2018 14:07 WIB

Nissan mengembangkan teknologi brain-to-vehicle (B2V) untuk diimplementasikan dalam berkendara

Ketika semua orang berfokus pada inovasi mobil otonom yang dapat mengemudi sendiri, Nissan justru ingin membuat mobil yang bisa dikendalikan melalui pikiran. Ini justru terdengar lebih futuristik ketimbang mobil yang dikemudikan oleh kecerdasan buatan.

Teknologi baru Nissan ini disebut brain-to-vehicle (B2V) dan akan ditampilkan menggunakan simulator pada ajang CES 2018 minggu depan di Las Vegas, Amerika Serikat. Nissan mengembangkan teknologi ini dengan tujuan untuk menunjukan reaksi super cepat dari kerja otak ketika menghadapi situasi tertentu.

Nissan menggunakan bantuan headset electroencephalography (EEG) untuk menangkap respon 0,2 hingga 0,5 kali lebih cepat dibandingkan memprediksi apa yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi tertentu lalu mengambil tindakan seperti membanting setir misalnya.

Idenya adalah menyalurkan apa yang sudah terpikirkan oleh otak pengendara, karena setengah detik akan menjadi waktu yang sangat sempit untuk mengambil tindakan yang tepat dan menyelamatkan nyawa.

Teknologi ini juga berlaku untuk kendaraan otonom yang masih membutuhkan keterlibatan pengemudi. Nissan mengatakan bahwa sensor akan mendeteksi ketidaknyaman selama berkendara dan mengubah gaya pengemudi untuk memberikan pengalaman mengemudi yang lebih menyenangkan.