NASA setop beberapa fitur di Voyager 1 dan 2 untuk perpanjang masa operasi
NASA pada akhirnya memutuskan untuk mematikan beberapa fitur di Voyager 1 dan 2 untuk perpanjang masa operasi.
Setelah hampir 50 tahun menjelajahi ruang antarbintang, Voyager 1 dan 2 masih beroperasi, meskipun kini menghadapi tantangan akibat menipisnya pasokan daya. NASA baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka harus mulai mematikan beberapa instrumen ilmiah di kedua wahana untuk memperpanjang masa pakainya.
Pada 25 Februari, NASA telah mematikan eksperimen subsistem sinar kosmik Voyager 1, dan pada 25 Maret, instrumen partikel bermuatan energi rendah Voyager 2 juga akan dimatikan. Langkah ini diperlukan untuk menghemat daya listrik agar wahana tersebut tetap berfungsi lebih lama.
"Voyager telah menjadi bintang luar angkasa sejak peluncuran, dan kami ingin mempertahankannya selama mungkin," ujar Suzanne Dodd, manajer proyek Voyager di Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA seperti dikutip dari laman Engadget (7/3).
Menurutnya, tanpa tindakan ini, Voyager kemungkinan hanya akan bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya harus dinyatakan tidak lagi berfungsi.
Dengan pemadaman terbaru ini, masing-masing wahana masih akan menjalankan tiga instrumen ilmiah utama, sementara tujuh instrumen lainnya telah dimatikan secara bertahap. Sebelumnya, pada Oktober 2023, NASA juga mematikan instrumen sains plasma Voyager 2.