NASA luncurkan laboratorium ultra dingin ke luar angkasa

Oleh: Lely Maulida - Jumat, 25 Mei 2018 15:43 WIB

NASA telah menciptakan laboratorium ultra-dingin di luar angkasa pada 20 Mei guna mempelajari fisika kuantum

(Foto: NASA)

NASA telah menciptakan laboratorium ultra-dingin di luar angkasa. Disebut Cold Atom Lab (CAL), fasilitas itu diluncurkan pada 20 Mei lalu guna mempelajari fisika kuantum.

Laboratorium ini menjadi tempat paling keren di alam semesta yang diciptakan untuk mengeksplorasi ilmu yang unik. Lingkungan mikrogravitasi di stasiun luar angkasa sendiri akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati fenomena kuantum yang dinyatakan tidak terdeteksi sari Bumi, khususnya atas perilaku kondensat Bose-Einstein, atau gas kuantum ultra-dingin.

Gas-gas ini sangat aneh karena mereka menentang aturan yang tampaknya mengatur semua materi lain. Dijelaskan dalam situs NASA, kondensat Bose-Einstein merupakan atom yang didinginkan dengan suhu mencapai nol absolut yang bahkan lebih dingin dibanding suhu biasa di luar angkasa. Pada suhu itu, atom hampir tak bergerak terhadao satu sama lain. Mereka mulai menggumpal menjadi satu kesatuan berenergi rendah, berperilaku seperti satu atom dan terkadang disebut "atom super".

Secara teori, pengumpulan atom seharusnya tidak terjadi. Hal itu juga bertentangan dengan aturan fisika yang disebut Prinsip Pengecualian Pauli dimana prinsip itu menyatakan bahwa partikel tak dapat berada dalam kondisi yang identik. Artinya, atom tak dapat berada di ruang yang sama dan pada saat yang sama.

Fenomena tersebut memang tampak tidak mungkin. Namun demikian hal tersebut menunjukkan masih banyak yang belum diketahui oleh para ilmuwan terkait bagaimana alam semesta bekerja secara fundamental.