MIT ciptakan AI yang dapat deteksi depresi melalui suara

Oleh: Nur Chandra Laksana - Selasa, 04 Sep 2018 16:30 WIB

Ilmuwan MIT menemukan cara untuk mengajari AI untuk mendeteksi perubahan suara seseorang untuk menentukan seseorang terkena depresi atau tidak

Ilustrasi Depresi (Pixabay)

Depresi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di beberapa negara di dunia. Oleh karenanya, banyak pihak yang mencoba berbagai cara untuk mendeteksi secara dini, agar dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Selama ini, untuk mengidentifikasi depresi, dokter akan secara tradisional menanyakan pertanyaan-pertanyaan khusus kepada pasien. Beberapa diantaranya mengenai suasana hati, penyakit mental, gaya hidup, dan sejarah pribadi.

Jawaban ini kemudian akan dijadikan patokan untuk membuat sebuah diagnosa. Meski cukup efektif, namun langkah ini masih terbilang lama untuk menentukan apakah seseorang menderita depresi atau tidak.

Namun, belakangan ini pada peneliti dari MIT telah menciptakan sebuah metode yang lebih simpel. Menggunakan AI atau kecerdasan buatan, ilmuwan kini bisa mendeteksi tingkat depresi seseorang hanya melalui suara dan gaya berbicara.

"Petunjuk pertama yang kita miliki bahwa seseorang bahagia, gembira, sedih, atau memiliki beberapa kondisi kognitif yang serius, seperti depresi, adalah melalui cara mereka berbicara. Jika Anda ingin mencoba metode deteksi depresi yang berskala, Anda ingin meminimalkan jumlah kendala yang Anda miliki pada data yang Anda gunakan. Anda ingin menerapkannya dalam percakapan reguler dan memiliki model ‘pick up’, dari interaksi alami, dari individu," ujar pemimpin peneliti proyek, Tuka Alhanai seperti dikutip dari laman Engadget, Selasa (4/9/2018).