Ilmuwan sukses kembangkan baterai cair bertegangan listrik stabil

Oleh: Erlanmart - Sabtu, 02 Mei 2020 10:55 WIB

Peneliti dari fakultas teknik di Chinese University of Hong Kong telah membantu meningkatkan desain baterai lithium-ion cair dengan desain yang murah, aman dan ramah lingkungan.

Source: Pexels

Para peneliti dari Chinese University of Hong Kong telah menggunakan polimer larut dalam air yang biasanya ditemukan dalam krim kulit sebagai zat penstabil untuk untuk baterai lithium-ion cair. Hal ini dapat menjaga biaya dan kadar racun tetap rendah serta menciptakan tegangan yang stabil untuk penggunaan umum.

Baterai lithium-ion yang memberi daya pada ponsel atau bahkan mobil listrik, dapat menjadi bahaya kebakaran karena mengandung elektrolit yang dapat terbakar atau menggelembung ketika terkena suhu tinggi, seperti insiden di Galaxy Note 7 lalu. Kita telah melihat sejumlah upaya yang bertujuan meningkatkan keamanan baterai lithium-ion, termasuk desain penghambat elektrolit aktif sehingga secara otomatis menghentikan arus saat terlalu panas.

Menggunakan elektrolit berbasis air yang tidak akan terbakar adalah bidang pengembangan lain yang menjanjikan. Tetapi menurut para peneliti, kepadatan energinya yang rendah mengakibatkan tegangan yang rendah pula.

Dilansir dari New Atlas (2/5), sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Yi-Chun LU dari fakultas teknik di Chinese University of Hong Kong telah membantu meningkatkan desain baterai lithium-ion cair dengan desain yang murah, aman dan ramah lingkungan. Ini menggunakan polimer yang larut dalam air seperti krim kulit, pasta gigi, dan sebagainya.

Polietilen glikol digunakan sebagai agen stabilisasi dalam elektrolit berbasis air terbaru dan dilaporkan memperluas stabilitas tegangan hingga 3,2 volt. Desain baterai cair lainnya dapat meningkatkan voltase, tetapi sering menggunakan garam mahal dan beracun konsentasi tinggi untuk menstabilkan molekul air.