Ilmuwan menciptakan kehidupan buatan

Oleh: Erlanmart - Rabu, 10 Okt 2018 19:59 WIB

Mereka berharap hal itu akan membantu para peneliti untuk lebih memahami asal usul kehidupan dan apakah dapat dijelaskan melalui mekanika kuantum.

Ilustrasi: Pexels

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah menciptakan kehidupan buatan (artificial life) pada komputer kuantum. Tentu saja, ini adalah hal yang sangat besar. Garapan tersebut dapat dipenuhi oleh para peneliti dari University Basque Country di Spanyol. Dilansir dari Digital Trends (9/10), mereka menciptakan bentuk kehidupan menggunakan bantuan komputer kuantum IMB QX4 dengan simulasi kecil yang mampu menjalankan banyak perilaku yang terlihat dalam bentuk seperti di dunia nyata, termasuk reproduksi, mutasi, evolusi, dan kematian. Mereka berharap hal itu akan membantu para peneliti untuk lebih memahami asal usul kehidupan dan apakah dapat dijelaskan melalui mekanika kuantum.

“Penelitian kami menghubungkan dua bidang yang sebelumnya tidak terkait seperti artificial life dan komputasi kuantum. Artificial life adalah bidang penelitian luas di mana tujuannya adalah untuk mereproduksi perilaku biologis dalam sistem buatan, sedangkan komputasi kuantum adalah area yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan dapat merevolusi perhitungan dan komunikasi,” kata salah satu peneliti dari proyek tersebut, Lucas Lamata.

Para peneliti tertarik pada apakah perilaku tersebut terjadi di tingkat makroskopik modul DNA atau pada tingkat beberapa atom yang mana ilmu fisika kuantum mendominasi. Dalam karya mereka, simulasi individu diwakili menggunakan dua bit kuantum. Ini adalah ukuran informasi yang dapat mewakili satu dan nol, atau superposisi kuantum apapun. Demonstrasi mereka menunjukkan bahwa sistem kuantum kecil dapat mereproduksi perilaku biologis.

“Kami dengan mudah menemukan beberapa aplikasi, masih harus dikembangkan, seputar teori permainan kuantum dan masalah optimasi. Penggabungan alami penelitian ini dengan metode AI akan menciptakan paradigma baru untuk mengeksplorasi pertumbuhan kompleksitas, aset penting dari studi masa kini dan masa depan dari sistem molekuler ke objek astrofisika dan perilaku sosial,” kata seorang peneliti lain dari tim, Enrique Solano.