Ferrari Hypersail: revolusi yacht foiling bertenaga 100% ramah lingkungan

Oleh: Erlan - Senin, 07 Juli 2025 09:01

Ferrari, merek mobil sport asal Italia yang terkenal dengan dominasinya di sirkuit balap dunia, kini melangkah ke dunia yang sama sekali berbeda—dunia pelayaran.

Ferrari, merek mobil sport asal Italia yang terkenal dengan dominasinya di sirkuit balap dunia, kini melangkah ke dunia yang sama sekali berbeda—dunia pelayaran. Perusahaan yang identik dengan kuda jingkrak merahnya mengumumkan proyek Ferrari Hypersail, sebuah yacht monohull berteknologi foiling sepanjang 100 kaki yang akan memukau dunia pelayaran pada tahun 2026, sebagaimana dilansir dari New Atlas.

Proyek Hypersail merupakan pencapaian teknologi yang luar biasa dalam dunia pelayaran. Yacht ini dirancang untuk "terbang" di atas permukaan air menggunakan teknologi foiling yang sama dengan kapal AC75 yang digunakan dalam America's Cup. Dengan menggunakan sayap bawah air (foil), yacht ini dapat terangkat sepenuhnya dari permukaan air, secara dramatis mengurangi hambatan dan meningkatkan kecepatan hingga sekitar 50 knot (93 km/jam).

Yang membuat Ferrari Hypersail unik adalah sistem stabilisasi tiga titik kontaknya. Arsitek naval Prancis Guillaume Verdier merancang konsep inovatif dengan menggunakan satu foil pada keel yang dapat berputar, ditambah dua titik kontak lainnya—satu foil pada rudder dan foil lateral bergantian. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah pelayaran monohull yacht foiling berukuran besar menggunakan foil pada keel.

Aspek paling revolusioner dari Ferrari Hypersail adalah sistem energi yang sepenuhnya mandiri. Yacht berukuran 98 kaki (30 meter) panjang, 65.5 kaki (20 meter) lebar, dan 131 kaki (40 meter) tinggi ini menjadi yacht foiling monohull terbesar pertama yang tidak menggunakan mesin pembakaran sama sekali.

Semua kebutuhan energi untuk sistem kontrol dan gerakan foil, keel, rudder, bahkan komputer dan instrumen di kapal, akan dipenuhi secara otomatis melalui energi terbarukan: tenaga surya, angin, dan kinetik. Tidak ada mesin cadangan atau sistem backup konvensional, menjadikan ini sebagai pencapaian teknologi yang belum pernah ada sebelumnya di dunia pelayaran berperforma tinggi.