Face Recognition dapat deteksi kelainan genetik

Oleh: Hieronimus Patardo - Rabu, 16 Jan 2019 12:40 WIB

Selain sebagai kunci layar, face recognition ternyata dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya kelainan genetik.

Source: FDNA

Face recognition saat ini umum digunakan sebagai metorde pembuka kunci layar smartphone. Di beberapa perangkat, fitur ini juga dapat digunakan untuk menciptakan emoji berdasarkan wajah penggunanya dengan dibantu teknologi AI. Namun ternyata teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan genetika.

Facial recognition berbasis AI ini bernama DeepGestalt. Adalah FDNA, sebuah perusahaan teknologi dari Boston yang menciptakan teknolgo tersebit. Teknologi ini dapat memindai foto wajah menggunakan computer vision dan sederet algoritma deep learning.

Dilansir dari DigitalTrends (16/1), penelitian tersebut melibatkan 17.000 anak dengan lebih dari 200 kasus kelainan genetika. Prestasi terbaiknya adalah ketika mampu membedakan subtipe kelainan genetika Noonan sindrom dengan tingkat akurasi 64 persen.

Sejauh ini, tingkat akurasi tertinggi yang pernah dilakukan penelitian yang pernah ada hanya mampu berada di angka 20 persen saja.

Untuk menciptakan sistem ini, langkah pertama yang dilakukan oleh para peneliti FDNA adalah dengan mengajarkan AI cara mengidentifikasi wajah menggunakan contoh wajah di internet. Kemudian, dengan menggunakan teknik “transfer learning” para peneliti mengajarkan mesin cara untuk berhenti pada kelainan genetika.