Bakteri bisa bertahan 40 tahun di luar angkasa

Oleh: Hieronimus Patardo - Kamis, 27 Agst 2020 11:41 WIB

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bakteri mampu bertahan hidup selama lebih dari 40 tahun di luar angkasa.

Sebuah eksperimen dengan menempatkan bakteri di luar ISS (International Space Station) telah menunjukkan bahwa organisme mikro ini dapat bertahan tidak hanya selama beberapa tahun, tetapi juga dekade. Studi ini memperkuat hipotesis kalau suatu bentuk kehidupan bisa berpindah di luar angkasa. 

Sebagaimana diketahui, bakteri dikenal sebagai organisme yang memiliki daya tahan tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan paling ekstrim di Bumi. Kendati begitu, luar angkasa merupakan lingkungan yang benar-benar berbeda dari Bumi. Studi ini membuktikan bahwa mikroba dapat bertahan hidup sekalipun di luar angkasa.

Studi yang dilakukan peneliti Universitas Tokyo ini melibatkan bakteri kuat yang dikenal dengan Deinococcus radiodurans dan ditempatkan di panel paling luar stasiun luar angkasa ISS. Di sana bakteri tersebut akan menerima serangan dingin dan radiasi dari ruang hampa. Ada beberapa palet mengandung bakteri yang digunakan dalam penelitian ini. 

Dilansir dari NewAtlas (27/8), palet itu kemudian dianalisis dalam setiap periode satu tahun. Studi ini mengungkapkan bahwa bakteri yang berada di paling luar akan mati dan membentuk cangkang pelindung untuk bakteri lain di bagian bawahnya. 

Menariknya, faktor ketebalan koloni tersebut nyatanya berpengaruh pada tingkat daya tahan bakteri. Koloni dengan ketebalan lebih dari 0,5mm mampu bertahan setidaknya selama 15 hingga 45 tahun di luar angkasa.