Alat ini menjadi solusi energi di daerah bersalju tebal

Oleh: Hieronimus Patardo - Rabu, 17 Apr 2019 13:06 WIB

Panel surya sejatinya hanya bekerja pada daerah dengan paparan matahari yang tinggi. Di daerah bersalju, panel ini tidak akan berguna banyak. Nah, sebuah teknologi dikembangkan untuk mengatasinya.

Source: NewAtlas

Panel surya menjadi salah satu alternatif energi yang potensial. Sayangnya teknologi ini tidak bisa diaplikasikan pada tempat tertentu, misalnya daerah bersalju. Panelnya tidak akan bekerja kalau tertutup salju. Namun sejumlah peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA) berhasil mengembangkan perangkat penghasil listrik dengan memanfaatkan salju.

Dilansir dari NewAtlas (17/4), alat itu bernama Snow TENG (Triboelectric nanogenerator). Sesuai namanya, alat ini akan mengandalkan efek triboelektrik atau lebih mudahnya biasa dikenal dengan listrik statis. Teknik ini menggunakan listrik statis untuk menghasilkan energi listrik melalui perpindahan elektron.

Untuk diketahui, salju memiliki kutub positif. Jadi secara teori, dengan menggesekkan salju pada material dengan kubu negatif akan menghasilkan energi listrik. Setelah menjalani sejumlah percobaan, akhirnya para peneliti tersebut memutuskan bahwa silikon merupakan bahan yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

Snow TENG ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi 3D Print, dengan lapisan silikon yang tersambung langsung dengan elektroda. Para peneliti itu mengklaim kalau Snow TENG dapat diintegrasikan pada panel surya, jadi alat ini tetap bisa menghasilkan listrik ketika panel surya itu tertutup salju.

Kendalanya sampai saat ini hanya satu, yakni energi yang dihasilkan Snow TENG relatif sangat kecil. Kekuatannya hanya 0,2 mW per meter persegi. Alat ini tidak akan bisa digunakan untuk menyuplai tenaga untuk sebuah rumah. Maksimal, hanya dapat memasok daya untuk sensor kecil saja.