AI masih butuh manusia untuk berkembang

Oleh: Nur Chandra Laksana - Rabu, 20 Feb 2019 09:45 WIB

Meski saat ini AI sudah dapat belajar saat disandingkan dengan Machine Learning, tetap saja campur tangan manusia sangat penting.

Ilustrasi AI (Pixabay)

Saat ini, banyak pihak yang menentang perkembangan AI. Sebut saja salah satu pengusaha eksentrik Elon Musk dan beberapa ilmuwan serta pemimpin teknologi lain. Mereka menyatakan bahwa AI akan lepas kontrol jika tidak dibuatkan regulasi dan dikontrol mulai dari saat ini.

Banyak orang yang juga menganggap bahwa AI bisa belajar dengan sendirinya, sehingga mereka bisa lebih pintar dari manusia. Namun, ternyata hal ini masih jauh dari kenyataan. AI hingga saat ini belum sepenuhnya dapat belajar sendiri.

The Next Web (20/2) melaporkan, hingga saat ini, campur tangan manusia masih sangat dibutuhkan untuk mengajarkan AI. Seperti halnya seorang pegawai baru di perusahaan yang membutuhkan bimbingan, AI juga seperti itu.

Meski saat ini Machine Learning sudah menjadi ‘mentor’ dari AI, tapi data yang ada di Machine Learning masih diinput oleh manusia. Begitu juga dengan evaluasi kepintaran, yang masih diperhatikan dengan seksama oleh manusia.

Ibaratnya, AI pada saat ini masih memiliki pemikiran balita. Berarti, mereka masih harus memiliki pendamping. Hal ini krusial, agar nantinya pola pikir dari AI tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif.