AI Google bisa deteksi kanker lebih awal
Kanker tahap awal sangat sulit dilihat menggunakan CT scan, dan pasien dengan kanker stadium akhir sering menunjukkan tanda-tanda pada pemindaian awal.
Pada ajang Google I/O 2019, Google menginformasikan ingin memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI) miliknya agar dapat mendeteksi kanker lebih cepat. Teknologi perusahaan ini dikatakan dapat mendeteksi tanda-tanda awal yang terlewatkan oleh para ahli kanker, kata Google Product Manager, Dr. Lily Peng.
Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru-paru menyebabkan lebih banyak kematian dibandingkan dengan kanker lainnya. Ini juga salah satu jenis kanker yang paling umum, dengan 2 juta kasus.
“Kita tahu bahwa ketika kasus didiagnosis dini, pasien memiliki peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup. tetapi sayangnya, lebih dari 80 persen kanker paru-paru tidak diketahui lebih awal,” kata Peng.
Dilansir dari The Verge (8/5), kanker tahap awal sangat sulit dilihat menggunakan CT scan, dan pasien dengan kanker stadium akhir sering menunjukkan tanda-tanda pada pemindaian awal.
Menggunakan pemindaian kanker paru-paru dari national Cancer Institute dan Northwestern University, Google melatih neural network untuk mendeteksi keganasan pada tingkat yang sama atau di atas kemampuan seorang ahli radiologi terlatih.