3 astronot sukses mendarat di stasiun luar angkasa Tiangong

Oleh: Zulfikar Hardiansyah - Jumat, 18 Jun 2021 15:24 WIB

Roket Long March 2F membawa pesawat luar angkasa Shenzhou-12. Pesawat ini berhasil meluncur ke luar angkasa pada pukul 09.22 waktu setempat.

Tiongkok telah meluncurkan roket Long March 2F dari Jiuquan Satellite Launch Center. Dilansir dari The Verge (18/6) roket tersebut membawa tiga astronot ke modul inti baru Tianhe dari Stasiun luar angkasa Tiangong milik Tiongkok.

Roket Long March 2F membawa pesawat luar angkasa Shenzhou-12. Pesawat ini berhasil meluncur ke luar angkasa pada pukul 09.22 waktu setempat. Selama tujuh jam, pesawat Shenzhou-12 yang berisi tiga astronot Tiongkok akhirnya dapat berlabuh di Stasiun luar angkasa Tiangong dan kemudian merapat di modul inti Tianhe. Tiga astronot, Nie Haisheng, Liu Boming, dan Tang Hongbo itu akan tinggal selama tiga bulan ke depan di Tianhe untuk melaksanakan tugas mengoperasikan statsiun luar angkasa Tiangong.

Tiga astronot tersebut merupakan orang pertama yang mendarat di modul inti Tianhe. Modul inti Tianhe yang berisi tempat tinggal para astronot, sebelumnya telah diluncurkan pada April 2021. Modul inti dari Stasiun luar angkasa Tiangong tersebut memiliki ruangan untuk masing-masing astronot secara terpisah, dengan fasilitas seperti treadmill luar angkasa, sepeda untuk berolahraga, dan pusat komunikasi untuk email serta panggilan video.

Peluncuran Shenzou-12 ke modul inti Tianhe merupakan misi pesawat ruang angkasa berawak pertama Tiongkok dalam lima tahun terakhir ini. Misi peluncuran tersebut adalah bagian dari sebelas misi yang direncanakan selama fase pembangunan Stasiun ruang angkasa Tiangong. Sementara itu, Pembangunan Stasiun luar angkasa itu ditargetkan akan selesai pada 2022.

Misi peluncuran Shenzou-12 ini sekaligus menjadi pertanda ambisi besar Tiongkok untuk membangun Stasiun luar angkasa milik sendiri. Dilansir AFP, peluncuran Shenzou-12 menuju modul inti Tianhe merupakan langkah penting dalam membangun kekuatan luar angkasa Tiongkok secara mandiri. Pengoperasioan modul inti Tianhe oleh tiga astronot itu akan membuat Stasiun luar angkasa Tiangong dapat menyaingi International Space Station (ISS) hasil kolaborasi dari Amerika Serikat, Rusia, Eropa, Kanada dan Jepang. Ambisi besar Tiongkok untuk membangun Stasiun luar angkasa sendiri salah satunya didorong oleh adanya pelarangan astronot Tiongkok oleh Amerika Serikat untuk mendarat di ISS.