Menyingkap soal Friday the 13th

Oleh: Dinda Ayu Widiastuti - Jumat, 13 Sep 2019 17:37 WIB

Friday the 13th dianggap sebagai hari kesialan selama bertahun-tahun di dunia. Inilah peristiwa yang terjadi dan film bertema hari sial tersebut.

Source: The Indian Express

Friday the 13th atau Jumat-13 yang tepat berlangsung pada hari ini, sering kali dianggap sebagai hari kesialan dalam kepercayaan di wilayah Britania Raya dan Amerika Serikat. Bahkan kepercayaan terhadap hari kesialan ini telah berubah menjadi ketakutan terhadap angka 13, yang disebut sebagai triskaidekafobia. 

Hal ini juga ditambah dengan berbagai peristiwa penting yang telah terjadi pada Jumat-13 ini. Termasuk penahanan serta pembunuhan terhadap Kesatria Kenisah (Oktober 1307), dimulainya Perang Soviet-Polandia: Pertempuran Warsawa (Agustus 1920), tragedi Semanggi I (November 1998), serangan teroris di Paris (November 2015), dan lainnya. 

Namun terkait awal mula berlangsungnya kepercayaan tersebut dan siapa yang membuatnya masih belum diketahui hingga saat ini. Sementara dengan kepopuleran Jumat-13 ini bahkan menjadi inspirasi dan tema dari berbagai film horor. Pada tanggal 9 Mei 1980 silam ditayangkannya "Friday the 13th", yang disutradarai oleh Sean S. Cunningham dan ditulis oleh Victor Miller. 

Film tersebut berfokus pada sekelompok remaja yang membuka kembali sebuah tempat berkemah, setelah bertahun-tahun lalu terdapat kejadian anak kecil tenggelam di danau dekat tempat kemah tersebut. Kemudian satu-persatu, mereka dibunuh oleh seorang pembunuh misterius. Kemudian waralaba tersebut telah menciptakan tujuh sekuel, yang tayang setiap tahun dan berakhir pada 28 Juli 1989 silam. 

Film penutup dari waralaba Friday the 13th ini, berfokus pada Jason Voorhees yang menguntit sekelompok lulusan sekolah menengah di New York City. Kemudian waralaba ini kembali diproduksi dalam konsep reboot pada tahun 2009 lalu, yang berjudul "Friday the 13th". Film ini disutradarai oleh Marcus Nispel, serta ditulis naskahnya oleh Damian Shannon dan Mark Swift.