Black Mirror: Bandersnatch bikin sebel banget!

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani Dinda Ayu Widiastuti - Minggu, 13 Jan 2019 14:12 WIB

Netflix sajikan Black Mirror: Bandersnatch secara unik, namun membuat penonton kurang menikmati alur cerita. Justru bikin sebal.

Source image: The Verge

Malam-malam ketika menunggu terurainya macet Jakarta, saya menyempatakan nonton Black Mirror: Bandersnatch. Kabarnya, memang film ini jadi trending di Netflix karena mengusung konsep berbeda Konsep film interaktif yang melibatkan penonton untuk memilih alur cerita sendiri memang baru pertama kali saya dengarkan. Jadi ingat serial novel Gossebumps, yang juga pernah mengusung konsep interaktif seperti ini, waktu saya kecil dulu.

Serta merta pilihan pertama saya di dalam film Black Mirror ini langsung salah. Saat tokoh utama Stefan Butler, menerima tawaran untuk memproduksi gim Bandersnatch, oleh pimpinan Tuckersoft, ada dua pilihan yang muncul, iya atau tidak? Saya pun memilih iya, karena normalnya seseorang akan antusias menerima pekerjaan impiannya. Namun itu membuat saya mengulang kembali film dari awal. Ternyata jawabannya tidak.

Untuk awal-awal, mengulang cerita di fase ini tidak terlalu menyebalkan. Tunggu sampai kamu sudah hanyut ke dalam cerita. Jadi di sela-sela adegan, kamu akan diberi waktu 10 detik untuk mengambil keputusan.Keputusan itu penting demi kelanjutan cerita.

Saya tidak bisa berpikir jernih di antara pilihan-pilihan yang tampak sepele. Otomatis saya mengikuti apa kata hati saja. Terhitung dua kali pilihan saya salah dan berujung pada kegagalan di awal-awal cerita. Nanggung. Saya pun mengulang kembali cerita dari awal, baru 15 menit ini. Apalagi rasanya sangat tidak enak sekali di awal-awal cerita berakhir begitu saja.

Kesempatan ketiga saya coba lagi memilih piliihan yang nampak tidak rasional. Bahkan saat Stefan frustasi, saya lebih memilih ikut Colin daripada ikut ayah ke psikiater. Well, di sini pilihan-pilihan saya mulai tampak menarik daripada sebelum-sebelumnya. Ada drama-drama dan konflik yang mulai tampak. Sampai akhirnya salah satu di antara Stefan atau Colin harus lompat dari balkon apartemen. Saya harus memilih itu.