sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
Senin, 14 Mei 2018 15:19 WIB

Perempuan tangguh di balik dapur Oppo Indonesia

Marketing Director Oppo Indonesia, Alinna Wenxin menyatakan bahwa kaum perempuan juga memiliki daya beli yang besar dibandingkan dengan pria

Perempuan tangguh di balik dapur Oppo Indonesia

Ada kesan mendalam yang tersisa ketika tim redaksi Tek.id bersama Marketing Director Oppo Indonesia, Alinna Wenxin. Selain memang butuh perjuangan ke kantor Oppo yang berada di daerah Pluit, Jakarta Utara. Pasalnya kami harus menembus kemacetan Jakarta yang tidak manusiawi kala itu.

Sesampainya di kantor Oppo Indonesia, kami disambut dengan senyum sapa Alinna Wenxin, sang Direktur berserta PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto. Salah satu daya tarik perempuan ini adalah kefasihannya berbahasa Indonesia. Usut punya usut, ternyata Alinna belajar bahasa Indonesia sejak tahun 2009 di negaranya, China. Di sana ia dibimbing seorang dosen asli Indonesia yang fasih berbahasa Mandarin.

“Bahasa Indonesia itu bukan termasuk bahasa yang sangat susah, karena menggunakan huruf alfabet. Salah satu cara jitu belajarnya adalah mengobrol dalam Bahasa Indonesia. Saya mulai belajar Bahasa Indonesia waktu di China sejak tahun 2009,” kata Alinna seraya mengenang.

Berbeda dengan karyawan baru Oppo lainnya, Alinna pun langsung diterjunkan untuk training di pasar Indonesia pada tahun 2013. Waktu itu Oppo Indonesia hadir pertama kalinya pada April 2013 dengan produk perdananya, Oppo Find 5. Kini Oppo Indonesia genap berusia lima tahun dan menjadi salah satu pemimpin pasar di Industri.

Memulai Karier di Oppo

Pertama kali Alinna mendarat di Indonesia pada tahun 2013, ia langsung mencoba berjualan di tiga toko yang berlokasi di Mall Taman Anggrek dan Ambassador. Dua tahun kemudian, pada tahun 2015 Alinna pun diangkat menjadi Brand Manager Oppo Indonesia. Baru pada tahun 2017, Alinna menduduki posisi Marketing Director di Oppo Indonesia.

Sebagai Marketing Director Oppo Indonesia, Alinna memandang bahwa Indonesia itu memiliki potensi yang besar di pasar smartphone. Di sisi lain, dia juga mengungkapkan bahwa bukan hanya Oppo yang memiliki anggapan demikian. Seluruh merek smartphone tentu saja akan merasa pasar Indonesia sangat penting. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan internet paling cepat.

“Di tahun 2017, pengguna smartphone di Indonesia lebih dari seratusan juta ya. Jadi memang setelah China, India, Amerika Serikat, dan selanjutnya Indonesia itu nomor empat di dunia. Kebutuhan untuk smartphone itu sangat besar. Indonesia juga termasuk negara dengan perkembangan internet paling cepat. Selain itu, masyarakat Indonesia juga lebih memilih gadget untuk mengakses internet. Jadi pasar Indonesia memang sangat besar,” kata Alinna.

Tantangannya, Alinna harus menghadirkan produk inovatif, selain juga harus lebih peka dengan tren yang diinginkan oleh masyarakat. Oppo Indonesia harus menjadi sekreatif mungkin demi menghadirkan inovasi smartphone yang belum ada sebelumnya. Jadi produk tidak akan laris jika tidak menghadirkan yang masyarakat butuhkan.

“Tim kami dari awal sudah solid. Tidak banyak yang keluar dari Oppo Indonesia selama lima tahun ini. Namun kalau ditanya soal tantangan, kami selalu mau menjadi inovatif dan kreatif,” ujarnya.

Menurut Alinna, membawa brand ini untuk bisa lebih bagus dari sebelumnya, merupakan hal yang paling susah dibandingkan dengan strategi marketing atau yang lainnya. Memahami pasar Indonesia yang dinamis pun masih menjadi salah satu kendala merk sebesar Oppo Indonesia.

Rahasia dapur Oppo Indonesia yang Alinna beberakan ternyata ada pada layanan purna jual. Ini adalah kunci dalam menjaga loyalitas konsumen mereka di Indonesia.

Di tengah persaingan ponsel pintar yang sangat ketat, Alinna mengatakan bahwa sebelumnya ada pelayanan gratis antar jemput produk dan one hour service. Tidak ketinggalan pula suguhan tempat yang nyaman mereka sediakan bagi pelanggan, sambil menunggu produknya diperbaiki.

“Menurut kami, persaingan bukan berada di spesifikasi, tetapi adalah bagaimana caranya melayani konsumen. Dari segalanya, konsumen adalah yang terpenting. Makanya kami menghadirkan kenyamanan dari awal beli hingga produk tersebut mengalami masalah,” kata Alinna.

    Share
    ×
    tekid
    back to top