sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
Kamis, 04 Apr 2019 21:35 WIB

Alamanda Shantika dan kariernya pasca-tinggalkan Gojek

Resmi menanggalkan posisi di Gojek pada 2016, Alamanda Shantika membangun sekolah coding bertajuk Binar Academy. Alih-alih menyesal, Ala justru bangga.

Alamanda Shantika dan kariernya pasca-tinggalkan Gojek
(Foto: Tek.id)

Selayang pandang Binar Academy

Mengutip situs resminya, Binar Academy adalah "perusahaan sosial yang mengubah masyarakat secara digital melalui pembelajaran dan kolaborasi,". Meski berfokus pada sektor edukasi dan menyediakan beasiswa gratis, Binar Academy enggan disebut yayasan atau organisasi non-profit. Startup rancangan Alamanda Shantika ini menyediakan kelas programing untuk siapa saja dan solusi transformasi digital bagi perusahaan. 

Program di Binar Academy terbagi dalam tiga kategori mencakup Binar Scholarship, Binar Plus serta Binar Masterclass. Binar Scholarship dan Binar Plus ditujukan untuk individu yang ingin belajar mengembangkan aplikasi mobile serta kemampuan untuk menjadi teknisi andal. Perbedaan keduanya adalah, Binar Scholarship adalah program gratis dan Binar Plus merupakan program berbayar. Sementara itu, Binar Masterclass ditujukan untuk kalangan bisnis yang ingin lebih meningkatkan kemampuan mereka, hingga memperbarui pengetahuan terkait industri saat ini.

Binar Scholarship merupakan program beasiswa yang disediakan oleh Binar Academy. Melalui program ini, peserta tak dibebankan biaya selama menempuh kelas. Mengutip laman resmi Binar Academy, peserta yang lolos beasiswa ini akan menempuh kelas selama 10 sesi dalam dua bulan. Peserta akan mempelajari bagaimana menjadi iOS atau Android Engineer, Backend Engineer hingga UI/UX.

Sebagai program berbayar, Binar Plus memberikan sesi kelas yang lebih lama hingga 36 sesi selama tiga bulan. Harganya dibanderol Rp15.000.000. Dengan sesi yang lebih banyak, peserta mendapatkan kelas yang lebih intensif ketimbang program gratis. Kesamaan keduanya adalah tak ada ujian ataupun pekerjaan rumah (PR). Hal ini memang dirancang Binar Academy untuk mengubah pola pendidikan yang selama ini diterapkan di sekolah. Sebagai gantinya, peserta bisa langsung mengkonsultasikan hal yang mereka kurang mengerti kepada mentor mereka.

Resmi berdiri pada Maret 2017, Binar Academy sejauh ini telah menerima sekitar 18 ribu pendaftar baik melalui website maupun aplikasi. Ala menuturkan Binar Academy juga telah menyalurkan 250 talenta ke perusahaan yang bermitra dengan startup pendidikan besutannya. Tak tanggung-tanggung, perusahaan yang menjadi mitra Binar Academy bukan perusahaan yang asing di telinga. Telkom Indonesia, Tokopedia, BNI hingga Investree dan Ovo merupakan sederet perusahaan yang bermitra dengan Binar Academy. Ala bahkan menyebut Lufthansa sebagai salah satu perusahaan yang juga telah bermitra dengan Binar, meski startup-nya baru berjalan dua tahun.

Ini menunjukkan bahwa kualitas Binar Academy maupun pelajar Binar yang tak lagi diragukan. "Feed back dari hiring partner kita semuanya sangat puas dan yang udah punya banyak talent dari Binar itu nambah lagi, nambah lagi," kata Ala.

Pencapaian ini juga tak terlepas dari nama Alamanda Shantika yang sudah familiar. Dia mengaku sejak kabar kemundurannya dari Gojek merebak, memang banyak perusahaan yang menawarkan jabatan. Dari situ lah jaringannya meluas hingga mereka menjadi mitra Binar Academy.

Selanjutnya, Alamanda berambisi membawa Binar Academy menjadi perusahaan kelas dunia di empat tahun mendatang, atau pada 2022. Ala saat ini juga memfokuskan dirinya untuk Binar Academy mengingat perusahaannya yang lain dinilai mampu berjalan sendiri tanpa kendalinya secara langsung. Menurutnya, talenta di Indonesia juga bisa memiliki kemampuan yang sama seperti di negara maju. Permasalahannya adalah, ketidaksesuaian akan hal yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan kesiapan talenta itu sendiri.

Ala menilai kualitas pendidikan lah yang membuat hal tersebut tak sesuai, atau dia menyebutnya tak "market fit". Namun dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang membuat informasi lebih mudah menyebar ke berbagai platform, Ala yakin mampu mendorong masyarakat untuk menambah pengetahuan dan kemampuan untuk bersaing dengan talenta negara lain. Tak hanya menyediakan kelas, Binar Academy juga menyalurkan pelajarnya hingga ke perusahaan yang membutuhkan mereka.

"Karena visi kita bukan menyekolahkan, tapi pelajar bisa sukses di tempat kerja mereka," ujarnya.

    Share
    ×
    tekid
    back to top