YouTube tertarik sediakan fitur terkait NFT di platformnya

CEO YouTube, Susan Wojcicki, menyarankan agar perusahaan mencari peluang baru untuk NFT di masa depan sebagai sumber pendapatan lain bagi konten kreator. Hal ini dinyatakan Susan dalam sebuah surat yang dilansir dari The Verge (26/1), menunjukkan bahwa perusahaan mungkin sedang menjajaki fitur baru terkait NFT.

“Kami selalu fokus dalam memperluas ekosistem YouTube untuk membantu pembuat konten memanfaatkan teknologi yang muncul, termasuk hal-hal seperti NFT, sambil terus memperkuat dan meningkatkan pengalaman yang dimiliki pembuat konten dan penggemar di YouTube,” kata Susan.

Susan menguraikan kepada komunitas YouTube, area-area yang akan diinvestasikan perusahaan seperti gim, fitur belanja, dan rencana untuk mendukung konten kreator. Susan juga secara khusus mencatat peluang terhadap kripto, organisasi otonom terdesentralisasi (DAO, dan NFT.

Kabar YouTube yang mungkin akan menghadirkan fitur terkait NFT sejalan dengan platform lain yang belakangan ini juga dikabarkan sedang mengembangkan dan mempertimbangkan fitur tersebut. 

Twitter kini menawarkan cara bagi pengguna memamerkan aset NFT mereka berbentuk gambar heksagonal sebagai foto profil. Meta, pemilik Facebook dan Instagram dikabarkan sedang mempersiapkan hal serupa dan menjadi wadah untuk jual beli NFT. 

YouTube tidak memberikan detail tentang bagaimana fitur tersebut akan bekerja. Di samping itu, pembuat beberapa video YouTube yang viral telah membuat NFT dan menjualnya sendiri. NFT Charlie Bit Me yang menggambar bayi menggigit jari saudaranya, dilelang tahun lalu dan dijual seharga USD761.000. David After Dentist, sebuah video tentang anak yang mengalami disorientasi pasca anestesi juga berhasil terjual sebagai NFT seharga lebih dari USD11.000.