YouTube siapkan Rp1,4 triliun untuk bayar kreator Shorts

YouTube telah menyiapkan dana USD100 juta (Rp1,4 triliun) untuk membayar kreator yang membuat klip aplikasi Shorts. Ini juga mengisyaratkan akan segera dimulainya pengujian iklan pada klip pendek vertikal tersebut. Dilansir dari Cnet (12/5), dana senilai USD100 juta tersebut akan diluncurkan dalam "bulan-bulan mendatang" untuk dibayarkan selama tahun ini dan tahun depan. 

YouTube juga mengatakan akan menjangkau konten kreator setiap bulannya, mencari orang-orang dengan keterlibatan dan jumlah tontonan paling banyak. Kemungkinan "ribuan" konten kreator bisa mendapatkan bayaran setiap bulannya, dan pada dasarnya siapa pun yang mem-posting ke Shorts telah memenuhi syarat. Meski begitu, terdapat satu syarat bahwa video mereka harus konten asli, dan tentu saja mematuhi pedoman komunitas YouTube.

Sementara itu, YouTube mulai meluncurkan Shorts pada Maret lalu. Ini berisikan video pendek yang muncul di aplikasi YouTube mobile, dan mirip seperti TikTok atau Instagram Reels. Shorts juga memungkinkan Anda untuk menggeser dari satu video ke video berikutnya dalam satu layar penuh. 

Selain YouTube, perusahaan lain juga telah mengambil pendekatan yang sama untuk mendorong konten kreator agar tetap menggunakan platform mereka. TikTok meluncurkan dana untuk konten kreator sebanyak USD200 juta pada Juli 2020 lalu, dan Snapchat membayar USD1 juta per hari untuk jangka waktu tertentu setelah Spotlight diluncurkan pada November 2020.

Di sisi lain, YouTube juga telah menghadirkan beberapa pembaruan pada Shorts. Termasuk kemampuan untuk me-remix audio dari video di YouTube untuk segera di-posting ke Shorts,  kemampuan untuk menambahkan teks secara otomatis, merekam hingga 60 detik dengan kamera Shorts, menambahkan klip dari galeri smartphone Anda ke rekaman Anda, dan menambahkan filter koreksi warna dasar.