sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Rabu, 29 Apr 2020 16:06 WIB

YouTube luncurkan fitur pengecek fakta

Untuk menghindari informasi keliru terkait Covid-19, YouTube luncurkan fitur pengecekan fakta berita.

YouTube luncurkan fitur pengecek fakta
Source: Tech Crunch

YouTube kabarnya memiliki fitur yang akan menampilkan pesan "fact check information panels", di mana ditujukan untuk para penggunanya yang mencari informasi terkait Covid-19 di platformnya. Dilansir dari Ubergizmo (29/4), panel informasi ini diharapkan bisa menjadi tempat memberikan informasi seputar Covid-19, mengingat banyaknya informasi keliru di luar sana yang dapat menyebabkan masalah. 

Diketahui YouTube akan memeriksa artikel yang tersedia dari penerbit yang memenuhi syarat pada topik yang diberikan. Jadi pemeriksaan fakta ini hanya akan muncul ketika orang-orang mencari pada topik tertentu. Tentunya YouTube akan memeriksa fakta pada artikel tersebut apakah sesuai dengan informasi yang benar. Menurut YouTube, mereka menggunakan lebih dari selusin penerbit di AS untuk memeriksa fakta yang dibuat dalam video, termasuk FactCheck.org, PolitiFact, Washington Post Fact Checker, dan Dispatch, melalui jaringan ClaimReview. 

"Kami sekarang menggunakan panel ini untuk membantu mengatasi tantangan tambahan, yakni informasi salah yang muncul dengan cepat sebagai bagian dari siklus berita yang bergerak cepat, di mana klaim yang tidak berdasar dan ketidakpastian tentang fakta adalah hal yang biasa. Panel informasi cek fakta kami menyediakan konteks baru dalam situasi ini, dengan menyoroti artikel pihak ketiga yang diperiksa di atas hasil pencarian untuk pertanyaan yang relevan, sehingga pemirsa kami dapat membuat keputusan sendiri tentang klaim yang dibuat dalam berita," kata YouTube. 

Selain YouTube, platform lain seperti Facebook juga mencoba melawan informasi yang tidak benar di aplikasinya. Bukan hanya itu, WhatsApp juga telah berusaha menghentikan penyebaran informasi keliru, dengan membatasi jumlah pesan yang bisa diteruskan. Bahkan WhatsApp juga mengumumkan terdapat penurunan sebesar 70 persen dalam penyebaran informasi keliru di platformnya, sejak pembatasan tersebut diberlakukan. 

Share
×
tekid
back to top