YouTube hadirkan alat cek hak cipta konten sebelum diunggah
Checks adalah alat baru YouTube yang berfungsi untuk mengecek konten hak cipta di dalam video yang akan diunggah.
Dalam upaya mempermudah menerima pendapatan iklan saat proses mengunggah video, YouTube meluncurkan tools baru yang disebut “Checks.” Tools ini berfungsi untuk mengecek apakah video yang akan di-posting berisi materi berhak cipta dan sesuai dengan pedoman periklanan.
Selama ini, pembuat konten dibuat berandai-andai apakah videonya bermasalah dalam hak cipta atau tidak setelah diunggah. Masalah ini dapat menyebabkan penghapusan konten atau klaim pendapatan iklan dari pemegang hak cipta.
Tujuan YouTube meluncurkan alat ini adalah secara efektif mengurangi jumlah “ikon kuning” pada video yang menunjukkan pendapatan iklan ditangguhkan karena masalah hak cipta atau pedoman.
Alat atau sistem baru ini bergantung pada Content ID, seperti yang dilaporkan The Verge (19/3). Sistem akan memindai video sebelum diunggah, dan jika mengidentifikasi pelanggaran, maka kebijakan pemegang hak akan diterapkan secara otomatis ke video tersebut.
Di samping itu, jika sistem menemukan kecocokan Content ID dalam video dengan pemegang hak lain, orang yang hendak mengunggah akan diberitahu bagian mana yang harus dihapus. Dengan demikian, Youtuber dapat memperbaikinya dan menerima pendapatan iklan, alih-alih melalui sengketa klaim dari pemegang hak terkait.
Namun, jika kreator tidak merasa kontennya bermasalah atau berhubungan dengan hak cipta orang lain, YouTube akan mengizinkan mereka untuk menyengketakan klaim tersebut sebelum diterbitkan. Karena klaim membutuhkan beberapa hari untuk diproses, pengunggah dapat memilih untuk menunggu hingga sengketa selesai sebelum dipublikasikan, atau dapat mempublikasikan sambil menunggu hasil akhir.
Jika sengketa menunjukkan pencipta tidak menggunakan konten berhak cipta, maka pendapatan iklan akan dibayarkan kepada orang tersebut. Namun, jika sebaliknya, pendapatan iklan akan dibayar kepada pemilik hak cipta.
Hadirnya Checks akan mengurangi potensi video yang harus dihapus atau bermasalah dengan hak cipta pada platform YouTube. Ini juga akan memastikan pembuat konten dapat memonetisasi video secepat dan seefektif mungkin.
