Xiaomi targetkan pengiriman 240 juta smartpone demi kalahkan Apple
Dengan rencana yang begitu ambisius, Xiaomi jelas berusaha mengungguli Apple dan Huawei dalam hal pengiriman ponsel.
Salah satu pabrikan elektronik asal Tiongkok, Xiaomi kini telah memperluas lini produknya ke hampir setiap kategori. Upaya ini ditujukan untuk meraih posisi yang signifikan dari pangsa pasar ponsel global di tahun 2021.
Perusahaan yang telah berdiri sejak 2010 itu dilaporkan meningkatkan pesanan pabriknya untuk produksi ponsel. Xiaomi juga kabarnya tengah dalam pembicaraan dengan pemasok agar dapat memesan komponen hingga 240 juta unit ponsel. Jumlah yang terungkap dalam laporan baru dari Nikkei tersebut jauh melebihi pengiriman perusahaan pada tahun ini.
Dengan rencana yang begitu ambisius, Xiaomi jelas berusaha mengungguli Apple dan Huawei dalam hal pengiriman ponsel. Dilansir dari Gizmochina (3/12), Xiaomi saat ini menjadi perusahaan terbesar keempat di dunia dalam hal pengiriman ponsel.
Xiaomi juga telah memberi tahu beberapa pemasoknya bahwa target internal mereka adalah mengirimkan 300 juta unit ponsel pada tahun depan. Akan tetapi, itu tampaknya tidak dapat dicapai. Sebab, perusahaan seperti Qualcomm dan MediaTek tidak dapat berkomitmen untuk jumlah komponen sebanyak itu bagi satu perusahaan, terutama saat rantai pasokan dilanda Covid-19.
Bahkan dengan pengapalan 240 juta unit, Xiaomi akan mampu mengungguli Apple yang biasanya mengapalkan sekitar 200 juta unit iPhone. Mengingat Huawei masih terkendala sanksi pemerintah Amerika Serikat, Xiaomi kemungkinan akan diuntungkan. Selain itu, Honor yang tidak lagi menjadi bagian dari Huawei akan berdampak secara signifikan terhadap pangsa pasar Xiaomi.
Pada puncaknya, Huawei berhasil mengirimkan 240,6 juta ponsel pada 2019 – tertinggi yang pernah ada untuk perusahaan Tiongkok tersebut. Xiaomi berhasil menjadi pabrikan ponsel terbesar keempat pada 2018 dan tahun berikutnya mengapalkan sebanyak 125,6 juta unit.
Laporan IDC mengklaim bahwa dalam 8 bulan pertama tahun ini, pengiriman Xiaomi tumbuh sebanyak 16% tahun-ke-tahun menjadi 104,5 juta unit. Pertumbuhan ini tampaknya menjadi pemicu untuk tujuan pengiriman ambisius mereka di tahun depan.
