Xiaomi ingin terjun ke pasar pembuatan prosesor mobile

Pasar prosesor smartphone kembali memanas. Kali ini giliran Xiaomi yang mengumumkan investasi baru yang bertujuan untuk mengembangkan prosesor mereka sendiri untuk digunakan di smartphone dan perangkat lainnya.

Mereka dikabarkan telah membeli 6 persen saham di perancang chip Cina VeriSilicon Holdings Co Ltd. Ini berarti, Xiaomi akan menjadi investor eksternal terbesar kedua di VeriSilicon, dengan yang terbesar dipegang oleh pemerintah Cina.

Diketahui, Xiaomi telah lama tertarik mengembangkan komponen silikonnya sendiri, terutama System-on-Chips (SoCs) modern. Mereka pertama kali mengatakan telah membangun Surge S1, yang merupakan chipset "gen pertama" Xiaomi.

Pada akhirnya, S1 telah dipakai di dua perangkat kelas menengah Xiaomi di Cina tetapi tidak pernah terdengar lagi, seperti dilaporkan Wccftech (16/7/2019).

Sejak itu Xiaomi mengandalkan chip Qualcomm Snapdragon untuk memberi kekuatan pada sebagian besar jajaran produknya. Huawei, di sisi lain, telah menggunakan anak perusahaannya HiSilicon untuk menghasilkan desain prosesor mereka, Kirin.

Namun, belakangan ini Amerika telah menerapkan beberapa hambatan perdagangan yang cukup tinggi untuk perusahaan-perusahaan Cina seperti Huawei. Mereka melakukan blokir perdagangan perangkat keras karena takut adanya ‘ancaman keamanan’.

Xiaomi ingin kemampuan untuk merancang chip sendiri untuk mengurangi ketergantungannya pada pemasok Amerika, dan tentu saja untuk membantu mengurangi biaya. Mereka pun diketahui telah mendirikan divisi semikonduktor pada tahun 2014.

Sayang, hingga saat ini tidak terlalu banyak yang diketahui tentang VeriSilicon, selain perusahaan tersebut berbasis di Shanghai dan memiliki sekitar 700 karyawan yang bekerja di lima lokasi R&D di Amerika dan Cina.

VeriSilicon bertindak sebagai kontraktor untuk perusahaan semikonduktor lain, dan ada kemungkinan bahwa hal ini telah membangun pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk mulai membuat SoC lengkap sendiri.