Xiaomi dikabarkan bakal akuisisi GoPro

Bisnis GoPro belakangan memang semakin menyusut akibat gempuran persaingan dari produsen drone. Di tengah krisis tersebut, Xiaomi dilaporkan berniat membeli GoPro. Kabar ini membuat saham GoPro melonjak seketika sekitar 8,8 persen.

Dilaporkan Bloomberg, Xiaomi kabarnya tengah mempertimbangkan apakah akan membuat penawan untuk mengakuisisi produsen action camera tersebut. Chief Executive Officer GoPro, Nick Woodman mengatakan bahwa dirinya terbuka untuk sebuah kesepakatan termasuk akuisisi. Awal tahun ini GoPro juga telah mendapat pinjaman dari JPMorgan Chase & Co untuk mendorong penjualan yang potensial.

"Jika ada peluang untuk menggabungkan GoPro dengan perusahaan induk yang lebih besar, yang dapat membantu kami meningkatkan bisnis kami dan memberikan pengembalian investasi yang lebih baik... kami akan menyambut peluang untuk mengeksplorasi peluang seperti itu," katanya dalam sebuah wawancara.

Setelah dihargai lebih dari USD10 miliar, kapitalisasi pasar GoPro anjlok hingga sekitar USD761 juta. Potensi pembelian bisnis GoPro sendiri diprediksi senilai USD1 miliar, mengacu pada harga yang dibayarkan Hewlett Packard untuk akuisisi Palm. 

Alih-alih Xiaomi mempertimbangkan penawaran, perusahaan asal China itu disebut tak berencana untuk membayar lebih dari dari prediksi itu, sebagaimana dilaporkan sumber yang dikutip Bloomberg. Berkat kabar ini,saham GoPro naik hingga USD5,30 yang juga menandakan peningkatan terbesar sejak Februari lalu.

Xiaomi sendiri memang lebih dikenal sebagai vendor smartphone. Namun demikian, perusahaan yang didirikan oleh Lei Jun itu juga mengembangkan produk elektronik lainnya sebagaimana Samsung. Xiaomi juga diketahui merancang action camera sendiri bernama Xiaomi Yi, meski popularitasnya masih kalah jauh dari GoPro.

Jika pada akhirnya Xiaomi benar-benar mengakuisisi GoPro, masing-masing perusahaan akan mendapat keuntungan yang baik. Xaomi akan semakin mampu dalam mengembangkan action camera-nya dengan bantuan dari GoPro, sementara GoPro dapat melalui rintangan bisnisnya. Ada pula kemungkinan hadirnya produk baru berkat kesepakatan kedua perusahaan.