sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Rabu, 17 Mar 2021 09:06 WIB

Xiaomi beralih ke MediaTek karena Qualcomm kekurangan chip 5G

Xiaomi beralih ke MediaTek untuk memenuhi produksi. Mereka bertujuan untuk mengurangi proporsi chip Qualcomm dari 80% menjadi 55%.

Xiaomi beralih ke MediaTek karena Qualcomm kekurangan chip 5G

Xiaomi dilaporkan sedang berencana untuk menggunakan prosesor mobile untuk ponsel pintarnya dari pabrikan MediaTek. Hal ini dikarenakan oleh Qualcomm mengalami kendala pasokan chip 5G di tengah kekurangan semikonduktor global.

Qualcomm menghadapi masalah karena kapasitas produksi saat ini sangat padat, sebagaimana laporan dari UDN. Hal ini turut berdampak pada vendor asal Korea Selatan, Samsung, yang juga dikabarkan menghadapi penundaan lebih lanjut dalam produksi karena pabriknya di Austin belum melanjutkan produksi karena gelombang dingin di AS. Dengan kata lain, ada gangguan dalam rantai pasokan untuk prosesor mobile 5G, dengan waktu pengiriman selama 30 minggu untuk Xiaomi, Oppo, dan juga perusahaan lain.

Dengan demikian, Xiaomi beralih ke MediaTek untuk memenuhi produksi. Mereka bertujuan untuk mengurangi proporsi chip Qualcomm dari 80% menjadi 55%. Dilansir dari Gizmochina (17/3), penurunan pesanan chip Qualcomm untuk ponsel Xiaomi akan dialihkan ke MediaTek. Karena masuknya pesanan baru, pendapatan pabrikan chip tersebut diperkirakan naik ke level tertinggi baru 100 miliar yuan (Rp222 triliun), yang juga akan menyebabkan harga sahamnya naik.

Sebelumnya, Qualcomm telah mengumumkan bahwa kekurangan chip yang terjadi di industri akan berlanjut setidaknya hingga akhir tahun ini, dengan kesulitan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Sebagai informasi, industri semikonduktor global mengalami kekurangan besar dengan berbagai industri yang terpengaruh oleh masalah pasokan. Ini termasuk pasar seperti mobil, ponsel, dan lainnya.

Share
×
tekid
back to top