sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
Jumat, 19 Feb 2021 10:20 WIB

Warga Australia tak bisa baca dan berbagi berita di Facebook

Facebook tidak bersedia membayar penerbit berita Australia terkait undang-undang baru di negara tersebut.

Warga Australia tak bisa baca dan berbagi berita di Facebook
Source: Pexels

Belum lama ini, Facebook mengumumkan tidak lagi mengizinkan penerbit atau pengguna Facebook Australia berbagi maupun melihat berita di platform-nya. Pengumuman ini tentu saja menarik perhatian masyarakat Australia. Menteri Australia Scott Morrison menyebut kalau tindakan Facebook ‘sombong’ dan ‘mengecewakan’, sementara Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg merasa hal ini seharusnya tidak perlu dilakukan.

Lantas apa sebenarnya masalah antara Facebook dan Australia? Dilansir dari Gizchina (19/2), pemerintah Australia akan mengesahkan undang-undang yang mewajibkan perusahaan seperti Facebook dan Google untuk membayar penerbit berita di platform-nya. Tidak lama setelah itu, Facebook mengambil tindakan tersebut dan turut berdampak pada akun pemerintah Australia.

Namun, langkah perusahaan dinilai salah sasaran oleh Frydenberg. Layanan yang tidak berlaku dalam undang-undang justru dilumpuhkan oleh Facebook dan menghalangi proses penyebaran informasi, terutama terkait virus Corona.

“Facebook keliru, tindakan seperti ini tidak perlu. Mereka telah mengambil tindakan yang sewenang-wenang dan akan merusak reputasinya di Australia. Keputusan mereka untuk memblokir warga Australia dari mengakses situs web pemerintah (termasuk layanan dukungan pandemi, kesehatan mental, layanan darurat, dan layanan cuaca) tidak ada hubungannya dengan peraturan media. Apalagi regulasi itu malah tidak berlaku,” kata Frydenberg pada konferensi pers yang dikutip dari Gizchina (19/2).

Google siap bayar

Lain dengan pendirian Facebook, raksasa teknologi Google bersedia membayar penerbit berita di Australia. Menurut Google, pihaknya memiliki kesepahaman dengan perusahaan media Australia News Corp, yang menaungi media seperti Wall Street Journal dan New York Post.

Banyak yang menilai tindakan Facebook itu gegabah. Perusahaan perlu bekerja sama secara konstruktif dengan pemerintah Australia, seperti Google. Namun, tampaknya mereka tidak bersedia membayar berita. Dari tindakannya itu, perusahaan lebih memilih kehilangan bisnis di Australia daripada membayar.

Setelah menerima banyak kritik keras, juru bicara Facebook akan memulihkan kembali situs pemerintah yang tidak sengaja terdampak, dan mengatakan, “Karena undang-undang Australia ini tidak memberikan panduan yang jelas tentang definisi konten berita, kami harus mengadopsi definisi yang luas untuk menghormati draf ini.”

Share
×
tekid
back to top