Vivo pertimbangkan iQOO di Indonesia

Beberapa waktu lalu Vivo mulai memperkenalkan subbrand baru bernama iQOO. Lineup ponsel iQOO diproyeksikan akan menyasar kelas premium. Ponselnya sendiri sudah pernah tampil dalam sebuah acara TV di Cina.

Nah, bagaimana dengan kepastian brand ini di Indonesia?

Dalam sebuah acara di Jakarta, Edy Kusuma, General Manager Vivo Mobile Indonesia menyatakan masih mempertimbangkan hadirnya ponsel iQOO di Indonesia.

“iQOO memang subrand Vivo untuk menyasar high end. Tapi sampai detik ini kita belum memutuskan apakah iQOO akan masuk Indonesia atau tidak.” ujar Edy.

Ia juga menambahkan kehadiran iQOO masih dalam tahap pertimbangan. Pasalnya ponsel perdana iQOO baru akan muncul pada Maret mendatang. Kemunculan IQOO di Indonesia tergantung pada kebutuhan konsumen. Edy memandang bahwa gaya hidup saat ini semakin berkembang. Untuk itu dibutuhkan perangkat yang menunjang gaya hidup tersebut.

Untuk diketahui, ponsel perdana iQOO kabarnya muncul dalam situs TENAA. Ponsel ini memang masih menyandang nama Vivo dengan kode Vivo1824A. Dalam situs tersebut, ponsel ini akan memiliki tiga kamera belakang dengan konfigurasi 13 MP, 12 MP dan 2 MP. Sementara di bagian depan terdapat kamera 12 MP.

Tak hanya itu, ponsel perdana iQOO bakal berjalan di sistem operasi Android 9 Pie dengan tiga pilihan RAM dan memori internal. Adapun kapasitas RAM yang tersedia adalah 6 GB, 8 GB dan 12 GB. Sementara memori internal hadir dengan pilihan 128 GB dan 256 GB. Semuanya dikemas dalam ponsel berlayar AMOLED 6,41 inci.

Sayangnya, baik Vivo maupun iQOO belum membeberkan nama yang akan diberikan pada ponsel ini. Namun yang pasti, Snapdragon 855 akan menjadi otak ponsel ini. Tak ketinggalan teknologi pengisian cepat 44W untuk memasok daya ke baterai berkapasitas 4000 mAh.

iQOO kabarnya akan rilis pada 1 Maret mendatang. Tidak seperti rumor yang beredar sebelumnya, ponsel besutan iQOO ini tidak akan mengusung konsep lipat. Harganya diperkirakan akan berada di atas USD1000 atau sekitar Rp14 jutaan.