Uni Eropa inginkan baterai ponsel bisa dilepas lagi

Selama kurun waktu satu dekade terakhir, terdapat perubahan berbagai tren desain ponsel. Salah satu contohnya adalah hilangnya jack headphone 3.5mm dari sebagian besar ponsel generasi terbaru. Dan satu hal lagi yang sekarang tampaknya sudah seperti menjadi peraturan, dimana baterai di sebuah perangkat ditempel secara semi permanen.

Namun, hal ini kemungkinan akan dapat berubah, karena permintaan baru dari Uni Eropa. Setelah Baru-baru ini, Uni Eropa telah memaksa Apple untuk mematuhi juga standar universal untuk ponsel pintar dengan menggunakan port USB Type C untuk mengisi daya model iPhone di masa mendatang, mereka ingin membuat baterai ponsel dapat dicopot pasang.

Dilansir dari Gizmochina (23/12), Eropa kemungkinan berencana memaksa pembuat ponsel pintar, termasuk iOS dan Android, untuk menghidupkan kembali baterai yang dapat dilepas. Tidak seperti iPhone, model Android biasanya hadir dengan paket baterai yang dapat diganti di masa-masa awal ponsel Android.

Meski demikian, itu terjadi sebelum para perusahaan berhasil mengemas lebih banyak daya dan peralatan ke dalam frame yang lebih kecil berkat desain dan tata letak internal yang rumit. Selain itu, banyak ponsel kelas atas juga memiliki fitur tahan air dan debu berkat segel yang rapat.

Dengan kata lain, memiliki baterai yang dapat diganti bisa menghilangkan fitur daya tahan yang begitu penting. Dulu, pengguna dapat dengan mudah pergi ke toko atau memesan baterai ekstra secara online untuk menggantikan yang sudah tua pada ponsel mereka. Beberapa perusahaan bahkan menawarkan baterai berkapasitas lebih besar yang dijual terpisah. Oleh karena itu tidak jelas apakah praktik ini lebih banyak menimbulkan pro atau kontra.