Twitter resmi umumkan program bagi hasil dengan kreator
Program bagi hasil kreator di Twitter disebut Creator Ads Revenue Sharing yang akan dihitung dari iklan yang tampil dalam balasan tweet.
Twitter mengumumkan peluncuran program baru untuk berbagi pendapatan iklan dengan konter kreator terpilih. Program ini disebut Creator Ads Revenue Sharing, yang memberikan kesempatan kepada pembuat konten untuk menerima sebagian dari pendapatan yang dihasilkan dari iklan yang ditampilkan dalam balasan tweet mereka.
Untuk memenuhi syarat dalam program ini, para kreator harus memiliki setidaknya 10.000 pengikut dan mengaktifkan opsi "Monetize Tweets" di pengaturan akun mereka. Setelah memenuhi syarat, mereka secara otomatis akan menerima insentif tersebut.
Program saat ini berada dalam versi beta dan hanya tersedia untuk jumlah pembuat konten terbatas. Jumlah pendapatan yang diperoleh oleh para kreator bergantung pada beberapa faktor, termasuk jumlah tayangan dan keterlibatan yang diterima oleh tweet mereka.
Dikutip dari Neowin (14/7), program Creator Ads Revenue Sharing merupakan inisiatif perusahaan dalam mendukung para kreator, menjadikan Twitter sebagai platform yang dinamis dan menarik. Melalui program ini, perusahaan mendorong kreator untuk terus menghasilkan konten berkualitas tinggi guna menarik lebih banyak pengguna.
Surprise! Today we launched our Creator Ads Revenue Sharing program.
We’re expanding our creator monetization offering to include ads revenue sharing for creators. This means that creators can get a share in ad revenue, starting in the replies to their posts. This is part of our… — Twitter (@Twitter) July 13, 2023
Program juga merupakan upaya Twitter untuk bersaing dengan platform media sosial lainnya seperti YouTube dan TikTok yang sudah memiliki program monetisasi serupa.
Program bagi hasil di Twitter sudah lama dibicarakan Elon Musk. Namun, perusahaan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan iklan di platformnya. Sebagai contoh, GroupM, perusahaan periklanan terbesar di dunia, sebelumnya mengumumkan bahwa membeli iklan di platform ini memiliki risiko yang tinggi, meskipun kemudian pernyataan tersebut dicabut setelah Linda Yaccarino mengambil alih.
Di sisi lain, laporan menunjukkan bahwa pendapatan Twitter bermasalah. Setelah Elon Musk mengakuisisi perusahaan tersebut, salah satu langkah pertama yang dilakukannya adalah memperbarui model langganan Twitter Blue. Menurutnya, Twitter "harus membayar tagihannya" dan tidak dapat sepenuhnya mengandalkan pendapatan dari pengiklan.
Dalam beberapa minggu terakhir, Twitter juga telah mengambil keputusan untuk melarang aplikasi pihak ketiga mengakses API-nya dan menerapkan biaya untuk akses ke API yang sama.









