Twitter ketahuan kembangkan fitur snooze
Twitter dilaporkan sedang mengembangkan sebuah fitur baru yang mampu menunda munculnya notifikasi dari aplikasinya. Fitur itu akan bernama Snooze Buttton.
Twitter kedapatan sedang mengembangkan sebuah fitur baru yang dapat menunda aplikasi ini untuk menampilkan notifikasi. Fitur itu akan hadir berupa tombol snooze. Keberadaan fitur ini pun dibagikan oleh Jane Manchun Wong.
Seperti dilansir dari DigitalTrends (7/8), Wong memiliki kode aplikasi Twitter untuk fitur yang sampai saat ini belum dirilis secara resmi. Ia sendiri pertama kali mendapati adanya tombol snooze ini ketika melihat kode aplikasi Twitter untuk Android. Dalam blog pribadinya, Wong menulis bahwa tim Twitter baru saja mengerjakan fitur tersebut.
Fitur ini sendiri akan hadir dengan ikon berupa lonceng yang dicoret. Letaknya ada di pojok kanan atas aplikasi Twitter. Ketika diakses, pengguna akan diberikan beberapa opsi untuk menunda notifikasi selama 1, 3 atau 12 jam.
Twitter is testing Snooze feature, allowing users to pause notifications for 1 hour, 3 hours or 12 hours!
I wrote a blog for the first look of this unreleased feature https://t.co/EoNYaRHraQ
Tip @Techmeme pic.twitter.com/qm3aMM2Q00— Jane Manchun Wong (@wongmjane) August 6, 2019Baca Juga
Untuk diketahui, sebagai sebuah linimasa, cuitan di Twittter bisa dengan cepat menjadi viral. Tergantung bagaimana pengaturan notifikasi seseorang, setiap retweet, reply dan like akan memicu notifikasi di ponsel penggunanya. Tentunya, hal ini dapat saja mengganggu pemilik ponsel selama beberapa jam ke depan.
Di sinilah tombol snooze itu akan berguna. Fitur ini akan menunda semua notifikasi tersebut, bukan menghilangkan sepenuhnya. Ketika pengguna sudah memutuskan untuk kembali ke Twitter, mereka tidak akan kehilangan informasi mengenai cuitan tertentu.
Juru bicara Twitter belum memberikan komentar untuk mengkonfirmasi adanya fitur tersebut. Pihak Twitter juga tidak menyebutkan kapan fitur snooze itu akan dapat digunakan oleh seluruh pengguna Twitter.
“Tim kami selalu memikirkan fitur baru bagi pengguna untuk mempersonalisasi pengalaman mereka di Twitter. Kami akan membagikan detail dalam eksperimen individu ketika fitur ini sudah dapat dicoba secepatnya.” ujar juru bicara Twitter, seperti dikutip dari DigitalTrends.