Twitter berlakukan kerja di rumah untuk seluruh karyawannya

Twitter telah mengungkapkan bahwa semua karyawannya di seluruh dunia wajib bekerja dari rumah karena kekhawatiran penyebaran COVID-19. Dilansir dari The Verge (12/3), keputusan ini menyusul setelah pada tanggal 2 Maret lalu Twitter mewajibkan karyawan di Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan untuk bekerja dari rumah. 

"Kami memahami ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Prioritas utama kami adalah kesehatan dan keselamatan Tweeps kami, dan kami juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung komunitas kami, mereka yang rentan, dan penyedia layanan kesehatan yang ada di garis depan pandemi ini," kata Twitter. 

Perusahaan ini juga mengatakan bahwa akan membantu semua karyawannya dengan menutup biaya, untuk mendirikan kantor di rumah mereka. Namun bagi kontraktor, vendor, dan pekerja harian yang tidak bisa bekerja dari rumah, maka mereka akan terus dibayar untuk jam kerja standar mereka meskipun terdapat kebijakan "kerja dari rumah" berlaku.

Twitter juga akan menanggung biaya tambahan penitipan anak, jika tempat penitipan biasanya tutup karena penyebaran COVID-19. Bahkan perusahaan juga akan mengadakan "#FlockTalk", yang menjadi program dukungan karyawan virtual untuk membahas bagaimana berita seputar COVID-19 mempengaruhi orang dalam berbagai cara. 

Selain Twitter, perusahaan besar lainnya juga telah menerapkan bekerja dari rumah atau kebijakan dalam menanggapi COVID-19. Tak hanya perusahaan, namun berbagai acara besar juga telah dibatalkan atau dipindahkan sebagian secara online. Termasuk acara MWC dan E3.