TV Sony jadi penampil sejarah Tsunami Aceh
PT Sony Indonesia dikabarkan telah mendonasikan 5 buah TV Bravia ke objek wisata Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang terletak di Kota Banda Aceh.
Photo by JULIO NERY from Pexels
PT Sony Indonesia dikabarkan telah mendonasikan 5 buah TV Bravia ke objek wisata Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang terletak di Kota Banda Aceh. TV tipe LCD berukuran 5 inci ini didonasikan untuk menampilkan berbagai konten edukasi Tsunami dan konten lainnya di objek wisata tersebut.
Langkah itu menandai sumbangan kedua perusahaan kepada PLTD Apung setelah sumbangan pertama pada tahun 2014. Kelima TV Sony Bravia tersebut diserahkan langsung oleh President Director PT Sony Indonesia, Kazuteru Makiyama, dan telah diterima oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh.
“Senang sekali kami dapat kembali berkontribusi membantu kegiatan edukasi para pengunjung objek wisata PLTD Apung. Kami harap kehadiran TV Bravia yang dilengkapi fitur Clear Resolution Enhancher dan hemat energi ini dapat semakin menambah semangat para pengunjung pada objek wisata PLTD Apung ini," kata President Director PT Sony Indonesia, Kazuteru Makiyama.
Sebelumnya pada 2014 lalu PT Sony Indonesia bersama UNESCO berkolaborasi untuk merevitalisasi objek wisata PLTD Apung sebagai bagian dari kegiatan peringatan 10 tahun Tsunami Aceh. Kala itu Sony mendonasikan 8 buah TV LCD Bravia berukuran 40 inci untuk mendukung 3 kegiatan UNESCO dalam peringatan tersebut dan TV ditampilkan di objek wisata PLTD Apung.
- POCO Resmi Luncurkan Tablet Pad M1 dan Pad X1, Performa Ekstrem untuk Gaming dan Produktivitas
- Meta Luncurkan Oakley Meta Vanguard, Kacamata Pintar untuk Atlet dengan Fitur AI
- TECNO SPARK 40 Pro Series resmi meluncur, harga terjangkau fitur gak main-main
- nubia After Hours Talk: Inovasi dan Masa Depan Gaming Indonesia
Objek wisata PLTD Apung merupakan bagian dari Taman Edukasi Tsunami. Sebelumnya, taman ini merupakan sumber tenaga listrik yang mengapung di pelabuhan laut Ulee Lheue, Banda Aceh yang memiliki bobot 2.600 ton. Pada 2004, kapal ini terseret Tsunami Samudera Hindia sejauh 5 kilometer ke jantung Kota Banda Aceh. Saat ini, Kapal PLTD Apung dikelola oleh pemerintah dan dikembangkan untuk wahana wisata edukasi.









