Toyota siap bangun pabrik baterai senilai Rp18 triliun
Pabrik ini merupakan bagian dari investasi Rp49 triliun yang telah dialokasikan oleh perusahaan tersebut untuk memperluas kemampuan produksi baterainya.
Ilustrasi: Pixabay
Toyota telah memilih lokasi untuk fasilitas manufaktur baterai di Amerika Serikat senilai USD1,29 miliar (Rp18,6 triliun). Pabrikan otomotif asal Jepang ini mengatakan bahwa akan membangun pabrik di Greensboro-Randolph Megasite, sebidang tanah yang terletak di Randolph County di pusat North Carolina.
Fasilitas tersebut diprediksi selesai sekitar tahun 2025 dengan empat lini produksi, masing-masing mampu memproduksi baterai untuk 200.000 kendaraan listrik per tahun. Toyota berencana untuk memperluas fasilitas agar dapat memproduksi sel baterai yang cukup mendukung hingga 1,2 juta mobil per tahun.
Dilansir dari Engadget (7/12), pabrik tersebut merupakan bagian dari investasi USD3,4 miliar (Rp49 triliun) yang telah dialokasikan oleh perusahaan tersebut untuk memperluas kemampuan produksi baterainya di AS. Toyota pertama kali mengumumkan fasilitas USD1,29 miliar, dikatakan akan menciptakan sekitar 1.750 pekerjaan.
Perusahaan itu mengatakan bahwa memilih Greensboro-Randolph Megasite karena beberapa alasan. Salah satu yang sangat menonjol adalah lokasi dengan akses ke energi terbarukan. Toyota mengatakan “berkomitmen” untuk menggunakan 100% energi bersih demi memproduksi baterai di fasilitas itu.
- POCO Resmi Luncurkan Tablet Pad M1 dan Pad X1, Performa Ekstrem untuk Gaming dan Produktivitas
- Meta Luncurkan Oakley Meta Vanguard, Kacamata Pintar untuk Atlet dengan Fitur AI
- TECNO SPARK 40 Pro Series resmi meluncur, harga terjangkau fitur gak main-main
- nubia After Hours Talk: Inovasi dan Masa Depan Gaming Indonesia
Skala proyek ini merupakan pengakuan dari perusahaan bahwa mereka perlu mendiversifikasi strategi elektrifikasinya. Lebih dari pembuat mobil lainnya, Toyota berinvestasi secara signifikan ke dalam teknologi sel bahan bakar. Di luar California, pengguna tidak dapat membeli sedang sel bahan bakar mirai. Namun, rencana terbaru perusahaan adalah menawarkan 70 model listrik yang berbeda, termasuk 15 kendaraan listrik baterai, pada tahun 2025.








