Tiongkok jadi saingan ketat ChatGPT dalam pengembangan AI

Presiden Microsoft Brad Smith telah memperingatkan bahwa organisasi dan perusahaan penelitian Tiongkok dapat menjadi saingan utama ChatGPT dalam pengembangan AI generatif. Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia, Smith mengatakan bahwa Tiongkok tidak akan ketinggalan dalam perlombaan untuk berinovasi dan menjadi pemain utama di bidang AI generatif.

Smith mengidentifikasi tiga organisasi di garis depan teknologi ini: OpenAI dengan Microsoft, Google, dan Beijing Academy of Artificial Intelligence. Dilansir dari Gizmochina, dia mengatakan bahwa persaingan untuk berinovasi dalam pengembangan AI generatif “sangat kompetitif”, dan jarak antara organisasi terkemuka hampir selalu diukur dalam hitungan bulan, bukan tahun.

AI generatif, yang merupakan teknologi di balik ChatGPT, memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks dan gambar pada tingkat kecanggihan yang mendekati manusia. Namun, ada kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat menggantikan pekerja dengan mengotomatiskan banyak pekerjaan dan dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah, melanggar hak cipta, membahayakan privasi, dan membocorkan informasi sensitif.

Smith percaya bahwa solusi untuk masalah tersebut bukanlah menghentikan inovasi melainkan menggunakan dan meningkatkan produk yang sudah ada. Dia mengatakan bahwa seperti teknologi lainnya, AI dapat menjadi alat sekaligus senjata dan mengutip serangan dunia maya sebagai contohnya.

Smith juga menyoroti bagaimana teknologi dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja – salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Asia. Ia mengatakan, penduduk usia kerja harus mendukung lebih banyak orang yang telah pensiun dan bergantung pada pertumbuhan ekonomi orang-orang yang bekerja. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk menemukan sumber pertumbuhan produktivitas baru.

Smith percaya bahwa jika pikiran terbaik orang dapat digabungkan dengan teknologi terbaik, ini adalah area di mana kita harus mampu mengungguli musuh demokrasi dunia. Dia juga mengatakan bahwa Microsoft sudah menggunakan AI untuk mengidentifikasi serangan siber baru secara real-time dan mencegahnya. Mereka juga menggunakan AI untuk mendeteksi operasi pengaruh dunia maya dari pemerintah asing dan kampanye disinformasi.