TikTok dituduh kirimkan data pengguna ke Tiongkok

TikTok dilaporkan telah mengumpulkan sejumlah besar data pengguna secara ilegal dan mengirimkan data tersebut ke Tiongkok. Kabarnya data-data ini dapat mengidentifikasi pengguna secara pribadi. Hal itu pun dilaporkan ke pengadilan California pekan lalu. 

Laporan yang sama juga menuduh TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance telah mengambil konten pengguna, seperti draft video tanpa sepengetahuan para pengguna aplikasi tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa data yang dikumpulkan TikTok dapat digunakan untuk mengidentifikasi, dan melacak penggunanya, yang menurut laporan tersebut, berada di kawasan Amerika Serikat. Kabarnya, perusahaan itu juga diduga mengambil keuntungan dengan menggunakan data-data tersebut untuk keperluan iklan. 

Untuk diketahui, TikTok belakangan ini menjadi sorotan di negeri Paman Sam tersebut. Pemerintah AS mencurigai aplikasi ini memiliki potensi untuk mengancam keamanan negara tersebut. 

Dilansir dari Cnet (3/12), laporan itu juga menyebut bahwa TikTok dapat mengumpulkan data biometrik wajah pengguna melalui video. Ketika pengguna menekan tombol next, video tersebut akan ditransfer ke beberapa domain tanpa sepengetahuan pengguna yang bersangkutan, demikian pernyataan dari tuntutan hukum tersebut. 

TikTok diduga mengumpulkan data pengguna, termasuk data telepon, kontak, email, alamat IP, lokasi dan sejumlah informasi lainnya. Tuduhan itu juga menyebut bahwa TikTok menggunakan taktik berbeda untuk menutupi transfer data tersebut. 

Sampai saat ini, Cnet melaporkan belum ada tanggapan dari TikTok terkait tuduhan tersebut.