Tesla percepat pembangunan pabrik di China
Tesla mempercepat pembangunan fasilitas produksi baru, yang akan dikenal sebagai Gigafactory 3, di Zona Perdagangan Bebas di luar Shanghai.
Tesla mengalami persaingan ketat di pasar mobil China karena tarif yang dikenakan terhadap mobil impor pemerintah negara tersebut sebagai tanggapan administrasi Trump. Tetapi ketika mengumumkan laporan produksi kuartal ke-3, Tesla mengatakan dapat meningkatkan secara signifikan pengiriman sedan Model S dan SUV Model X kepada pelanggan China, terlepas dari ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China.
Peningkatan pengiriman terjadi meskipun Tesla telah menaikkan harga mobil yang dijual di China sebesar 20 persen untuk memperhitungkan tarif yang lebih tinggi yang diberlakukan oleh pemerintah negara tersebut awal tahun ini. Dikutip dari halaman resmi CleanTechnica (7/10), para konsumen China melihat produk tersebut jauh lebih unggul dibandingkan dengan yang lain. Semua mobil yang diimpor dari AS kini dikenakan tarif 40 persen, sedangkan yang diproduksi dan diimpor dari negara lain hanya membayar tarif 15 persen.
Menurut perusahaan yang dipegang Elon Musk tersebut, biaya dikenakan 55 hingga 60 persen lebih besar untuk memproduksi mobil di AS dibandingkan dengan menghasilkan mobil yang sama di China. Alhasil, Tesla mempercepat pembangunan fasilitas produksi baru, yang akan dikenal sebagai Gigafactory 3, di Zona Perdagangan Bebas di luar Shanghai.
Menurut sebuah laporan dari CNBC, Tesla menginformasikan memiliki rencana untuk memulai produksi di pabrik baru dalam waktu kurang dari 2 tahun dan mencapai produksi tahunan sebanyak 500 ribu unit kendaraan dalam waktu 5 tahun.
Beberapa orang mempertanyakan di mana perusahaan akan mencari uang untuk membayar pabrik baru. Akan tetapi seperti yang dilaporkan pada bulan Agustus lalu, fasilitas tersebut akan dibiayai oleh bank dan investor asal China. Hal tersebut berarti tidak perlu mencari sumber pendanaan di AS.
Kemungkinan tarif Trump tidak mengarah langsung pada keputusan Tesla untuk membangun pabrik baru di China, tetapi hal tersebut merupakan faktor utama dalam keputusan perusahaan tersebut untuk menyelesaikan pabrik dan memulai produksi lebih cepat.
