Tes performa Lenovo Legion Go S, lebih kencang dan irit berkat AMD Z2 Go
Pada kesempatan kali ini, tim tek.id akan mengetes performa prosesor AMD Z2 Go di Lenovo Legion Go S. Gimana ya performanya?

Masih bawa laptop gaming kemana-mana cuma buat main game? Mana zaman! Soalnya, sekarang kalian bisa menikmati pengalaman bermain game dimanapun dan kapanpun kalian bisa menggunakan perangkat PC gaming handheld.
Di pasar Indonesia saat ini memang sudah cukup banyak pilihan untuk dibeli. Tapi, diantara semua yang hadir, ada satu sosok yang cukup menarik perhatian lho. Dan perangkat tersebut adalah Lenovo Legion Go S.
Memang, ada plus dan minus antara satu perangkat dan perangkat lain. Nah, biar kalian makin yakin untuk membeli Legion Go S, pada kesempatan kali ini kami bakal membahas apa yang bisa ditawarkan oleh perangkat yang satu ini!
Desain Ergonomis, Comfort Gaming yang Beda Level

Lenovo Legion Go S menghadirkan revolusi desain handheld gaming dengan pendekatan yang lebih ergonomis dan user-friendly. Berbeda dengan Legion Go original yang memiliki kontroler detachable, Go S mengadopsi desain unibody yang lebih praktis dan nyaman untuk sesi gaming yang panjang.
Menariknya, perangkat ini hadir dengan bobot 740 gram. Memang sih tidak bisa disebut ultra ringan, namun distribusi bobot yang merata membuat Go S tetap comfortable untuk digunakan dalam waktu lama dan yang pasti jauh lebih ringan dari laptop gaming.
Desain Go S terlihat lebih refined dengan bentuk yang lebih rounded di bagian tepi, memberikan grip yang lebih baik saat gaming. Material PC-ABS dengan 15% Talc memberikan tekstur yang tidak licin, sehingga perangkat tidak mudah tergelincir dari tangan.
Layar 8 Inci yang Bikin Gaming Makin Immersive
Salah satu highlight utama Legion Go S - selain prosesor tentunya - adalah layar IPS 8 inci dengan resolusi WUXGA 1920x1200 yang absolutely stunning. Dengan brightness hingga 500 nits dan color gamut 100% sRGB, layar ini mampu menampilkan visual game dengan kualitas yang menawan, mulai dari warna-warna saturated di Cyberpunk 2077 hingga tone yang lebih natural di Shadow of the Tomb Raider.
Layarnya juga sudah mendukung refresh rate 120Hz dengan dukungan VRR (Variable Refresh Rate) membuat gaming experience menjadi lebih smooth dan responsive. Rasio aspek 16:10 memberikan real estate yang lebih luas untuk gaming, sementara fitur anti-fingerprint coating memastikan layar tetap bersih meski sering disentuh. Dibandingkan dengan Steam Deck OLED yang memiliki layar 7.4 inci atau ROG Ally X dengan layar 7 inci, Legion Go S clearly unggul dalam hal size dan kualitas display.
AMD Ryzen Z2 Go: Prosesor Entry-Level yang Powerful

AMD Ryzen Z2 Go menjadi jantung dari Legion Go S yang menawarkan performa entry-level yang cukup impressive untuk handheld gaming. Prosesor 4-core dan 8-thread ini hadir dengan base clock 3.0 GHz dan boost hingga 4.3 GHz. Prosesor ini dibangun menggunakan arsitektur Zen 3+ dengan proses manufaktur 6nm yang sangat irit daya.
Meski hanya memiliki separuh core dibanding Z1 Extreme, Z2 Go tetap mampu memberikan performa gaming yang decent dengan selisih sekitar 7-10% dibanding kakaknya. Dalam testing gaming, Z2 Go mampu menghasilkan 36 FPS di Black Myth: Wukong, 50 FPS di Cyberpunk 2077, dan 62 FPS di Ghost of Tsushima pada setting 720p medium dengan TDP 15W. Performance gap yang tidak terlalu signifikan ini membuat Z2 Go menjadi pilihan yang value for money untuk gamer yang tidak mengejar performa maksimal.
Keunggulan lain dari prosesor ini adalah kehadiran GPU AMD Radeon 680M dengan 12 Compute Units memberikan performa grafis yang cukup untuk gaming 1080p dengan setting medium hingga high pada sebagian besar title modern. Dengan TDP yang bisa dikonfigurasi antara 15-30W, users dapat menyesuaikan performa sesuai kebutuhan antara performance dan battery life.
Dalam pengujian real-world gaming, Legion Go S menunjukkan performa yang konsisten untuk berbagai genre game. Pada setting 720p dengan TDP 15W, perangkat ini mampu menjalankan game AAA modern dengan framerate yang playable, meski tidak bisa disebut exceptional.
Game-game seperti Forza Horizon 5 bisa berjalan dengan smooth di 63 FPS, sementara title yang lebih demanding seperti Horizon Zero Dawn masih bisa dimainkan dengan comfortable di 37 FPS. Dan GTA V Enhanced Edition bisa berjalan di xxx FPS.
Yang menarik, ketika TDP dinaikkan ke 20W, performa gaming mengalami boost yang signifikan. Forza Horizon 5 bisa mencapai 72 FPS, memberikan experience yang lebih fluid untuk racing game. Namun, trade-off nya adalah battery life yang lebih singkat, sehingga user perlu mencari sweet spot antara performance dan portability.
Windows 11 vs SteamOS: Tale of Two Operating Systems

Salah satu unique selling point Legion Go S adalah dukungan dual OS yang memberikan flexibility bagi user untuk memilih antara Windows 11 dan SteamOS. Windows 11 version yang tersedia sejak launch memberikan compatibility yang excellent dengan berbagai game launcher seperti Steam, Epic Games Store, dan Xbox Game Pass.
Di sisi lain, SteamOS version yang dirilis pada Mei 2025 menawarkan experience yang lebih refined untuk handheld gaming. Performa gaming dengan SteamOS menunjukkan improvement 5-15% dibanding Windows 11, terutama dalam hal frame pacing dan consistency.
Battery life juga significantly better dengan SteamOS, memberikan hingga 30% lebih lama untuk heavy gaming dan bahkan double untuk light gaming scenarios.
Nah, berbicara soal baterai, Legion Go S hadir dengan kapasitas baterai 55.5Wh. Kapasitas baterai ini memberikan battery life yang adequate. Untuk light gaming dengan TDP 6W, user bisa expect sekitar 4-6 jam gameplay, sementara untuk heavy gaming dengan TDP 15W, battery life turun menjadi sekitar 2.25 jam.
Rapid Charge Pro technology memungkinkan charging dari 34% ke 78% dalam waktu 30 menit, yang cukup impressive untuk quick gaming session. Bypass charging technology juga memastikan battery health tetap terjaga saat gaming sambil charging, memberikan peace of mind untuk long gaming session.
Dibandingkan dengan kompetitor, Steam Deck OLED masih unggul dalam hal battery efficiency, terutama untuk low-power gaming. ROG Ally X dengan baterai 80Wh jelas memiliki endurance yang lebih baik, namun dengan trade-off berupa harga yang lebih mahal.
Gaming Ecosystem dan Fitur Tambahan
Legion Go S hadir dengan ecosystem gaming yang cukup lengkap berkat Legion Space software yang terintegrasi dengan baik. Software ini menggabungkan library Steam dan Xbox dalam satu interface, memberikan convenience untuk mengakses berbagai game tanpa harus switch between applications. Legion ColdFront cooling system juga memastikan thermal management yang optimal, menjaga performa tetap stabil bahkan dalam gaming session yang panjang.
Connectivity wise, Legion Go S dilengkapi dengan dual USB4 ports yang mendukung charging dan DisplayPort output simultaneous. Wi-Fi 6E support memberikan koneksi internet yang stable untuk online gaming, sementara microSD card reader memungkinkan storage expansion yang mudah dan affordable.
Dan buat kalian yang ingin mendapatkan fleksibilitas antara gaming dan produktivitas, kalian bisa menggunakan docking yang dihadirkan oleh Lenovo. Docking ini memberikan kalian kemampuan untuk menampilkan layar Legion Go S ke layar lebar, memberikan dukungan untuk multitasking yang lebih nyaman sehingga dapat digunakan sebagai perangkat untuk bekerja.
Kesimpulan: Handheld Gaming yang Balanced untuk Semua Kalangan
Lenovo Legion Go S berhasil memposisikan dirinya sebagai handheld gaming yang balanced dengan mengusung AMD Z2 Go yang capable, display yang impressive, dan design yang ergonomis. Meski tidak perfect dalam semua aspek, Go S menawarkan value proposition yang solid untuk gamer yang mencari experience handheld gaming yang decent tanpa harus mengeluarkan budget flagship.
AMD Z2 Go terbukti mampu memberikan performa yang sufficient untuk gaming modern, meski tidak bisa disebut powerhouse. Dukungan dual OS memberikan flexibility yang valuable, dengan SteamOS clearly menjadi pilihan yang lebih optimal untuk handheld gaming experience. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, Legion Go S recommended untuk gamer yang appreciate display quality, comfort, dan value for money dalam satu package yang cohesive.
Bagi yang masih ragu, waiting untuk SteamOS version atau mempertimbangkan Z1 Extreme variant bisa menjadi strategic move, tergantung budget dan prioritas masing-masing user. Yang pasti, Legion Go S telah membuktikan bahwa handheld gaming tidak harus mahal untuk memberikan experience yang enjoyable dan satisfying.
Dengan harga sekitar Rp 8.999.000 untuk versi Windows 11 di Indonesia, Legion Go S positioning dirinya sebagai handheld gaming mid-range yang accessible. Untuk gamer yang prioritas pada display size dan quality, Legion Go S jelas menjadi winner dengan layar 8 inci yang gorgeous.