sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
Minggu, 21 Okt 2018 12:42 WIB

Studi sebut angka penyebaran berita hoax di Facebook menurun

Penelitian yang dilakukan di Amerika dan Perancis ini menunjukkan saat ini penurunan peredaran berita hoax menurun setengahnya.

Studi sebut angka penyebaran berita hoax di Facebook menurun
Facebook (Pexels)

Facebook saat ini telah berhasil menurunkan tingkat peredaran berita hoaks di beberapa negara, seperti Amerika dan Perancis. Hasil ini diperoleh setelah tiga studi independen melakukan penelitian terhadap keberadaan berita hoaks di media sosial tersebut.

Studi pertama berasal New York University dan Stanford. Mereka menganalisis 570 situs yang dikenal untuk menyebarkan berita hoaks antara Januari 2015 hingga Juli 2018. Dalam analisa ini mereka menemukan bahwa interaksi dengan situs berita palsu meningkat di Facebook dan Twitter dari 2015 hingga beberapa bulan.

Puncaknya adalah setelah pemilihan presiden 2016. Namun, setelah pemilihan, data menunjukkan bahwa interaksi berita palsu menurun lebih dari setengahnya di Facebook. Tapi, di Twitter, interaksi terus meningkat.

Meski telah menurun, tim peneliti yang beranggotakan Hunt Allcott, Matthew Gentzkow, dan Chuan Yu ini menyebut jika saat ini peredaran berita hoaks di Facebook masih sekitar 70 juta per bulan.

Penelitian kedua datang dari Pusat Informasi Universitas Michigan. Tim ini pun mendapatkan hal yang sama. Mereka menciptakan teori yang disebut "kecerdasan yang rapuh". Pendekatan ini mengukur seberapa banyak konten dari situs "rapuh" yang diperkuat di Facebook.

Tim mengumpulkan satu set situs web yang menerbitkan informasi yang salah dan diberi label “rapuh”. Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa mendefinisikan berita palsu itu sendiri merupakan tantangan yang sulit, seperti menggambarkan antara opini dari narasi palsu.

Mengingat kembali pada 2016, tingkat peredaran berita yang dibagikan oleh situs-situs “rapuh” di Facebook dua kali lebih tinggi daripada di Twitter. Untungnya, saat ini 50 persen peredaran berita tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Twitter.

Terakhir, ada penelitian yang dilakukan Les Décodeurs. Sebuah surat kabar Prancis Le Monde menyebutkan jika mereka telah melakukan survei 630 situs yang secara eksklusif berbahasa Prancis, dan menganalisis aktivitasnya antara Januari 2015 hingga September 2018. 

Dalam penelitian tersebut, mereka menunjukkan jika keterlibatan Facebook dengan situs-situs yang tidak dapat diandalkan atau situs dubois, telah turun 50 persen.

Meski begitu, di beberapa negara seperti Myanmar, India, dan Sri Lanka masih memiliki tingkat peredaran berita palsu yang sangat tinggi. Bahkan, beberapa diantaranya telah berhasil membuat kerusuhan di dunia nyata, seperti lapor Engadget (21/10).

Jadi, untuk saat ini pihak Facebook masih harus melakukan kerja ekstra keras untuk membasmi peredaran berita hoaks, atau setidaknya menekan angka peredaran berita hoaks tersebut.

Share
×
tekid
back to top