Sony Music dan label lain gugat Internet Archieve karena digitalisasi musik
Sony Music Entertainment, Universal Music Group dan beberapa label musik lainnya mengajukan tuntutan hukum terhadap Internet Archive atas dugaan pelanggaran hak cipta untuk digitalisasi.
Sony Music Entertainment, Universal Music Group dan beberapa label musik lainnya mengajukan tuntutan hukum terhadap organisasi nirlaba, Internet Archive.
Dalam gugatannya, mereka menuduh Internet Archive telah melakukan pelanggaran hak cipta untuk digitalisasi, "dengan sengaja mengunggah, mendistribusikan, dan mentransmisikan secara digital" rekaman suara pre-1972.
Secara khusus, label tersebut menggugat Internet Archive atas proyek Great 78 Project, yang berupaya melestarikan musik yang direkam pada disk 78rpm.
Label menyebut upaya "pelanggaran terang-terangan" Internet Archieve melibatkan musik Frank Sinatra, Ella Fitzgerald, Billie Holiday, Miles Davis, dan Louis Armstrong.
Para penggugat lebih lanjut mengatakan bahwa kegiatan Internet Archieve "jauh melebihi" tujuan pelestarian dan penelitian yang terbatas.
"Internet Archive tanpa malu-malu menyediakan akses gratis dan tidak terbatas ke musik untuk semua orang, terlepas dari hak ciptanya," tambah Sony dan penggugat lainnya, dikutip dari Engadget (14/8).
Label meminta ganti rugi menurut undang-undang hingga USD150.000 untuk setiap rekaman suara yang dilindungi, dan itu dapat bertambah hingga USD372 juta untuk rekaman yang terdaftar.
Bukan hanya itu, Internet Archieve juga terlibat dalam pertarungan hukum dengan sekelompok penerbit AS yang dipimpin oleh Grup Buku Hachette atas Perpustakaan Darurat Nasional.
Organisasi tersebut meminjamkan salinan buku yang dipindai secara digital melalui program tersebut selama puncak pandemi, yang digambarkan oleh penerbit sebagai "pelanggaran hak cipta massal yang disengaja".
Seorang hakim federal memutuskan melawan Internet Archieve untuk kasus khusus itu, meskipun organisasi berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.









