sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
Rabu, 24 Mei 2023 16:04 WIB

Sony luncurkan kamera vlogging ZV-1 II dengan lensa lebar dan Hybrid AF

ZV-1 II memiliki sensor BSI bertumpuk (stacked) berukuran 1 inci yang dipinjam dari Sony RX100 V, seperti ZV-1 versi awal.

Sony luncurkan kamera vlogging ZV-1 II dengan lensa lebar dan Hybrid AF

Sony telah meluncurkan kamera vlogging ZV-1 II. Dari namanya sudah dapat ditebak bahwa kamera ini adalah penerus dari ZV-1. Kamera terbaru itu diklaim dapat mengatasi masalah besar dengan model sebelumnya.

ZV-1 II memiliki lensa baru yang lebih lebar yang memungkinkan pengguna memasukkan seluruh wajah ke dalam frame meski EIS diaktifkan, mengatasi keluhan terbesar yang ada pada ZV-1. Ini juga menawarkan pengaturan baru yang memberikan tampilan yang lebih sinematik, tetapi kamera sebagian besar merupakan pengulangan dari model sebelumnya.

Seperti sebelumnya, ZV-1 II memiliki sensor BSI bertumpuk (stacked) berukuran 1 inci yang dipinjam dari Sony RX100 V, seperti ZV-1 versi awal. Bodinya tidak berubah dan kontrolnya sama, dan memiliki tampilan flip-out yang bagus seperti sebelumnya - tetapi tidak ada electronic viewfinder (EVF).

Dilansir dari Engadget (24/5), integrasi 3 mikrofon kapsul memberikan kualitas suara yang lebih baik daripada mikrofon bawaan pada kebanyakan kamera, dan memiliki jack mikrofon 3,5mm (tetapi tidak ada port headphone) dan hot shoe multi-antarmuka yang mendukung mikrofon Sony tertentu.

Penambahan terbesar adalah lensa baru 18-50mm (setara 35mm) f/1.8-4 yang lebih lebar dari lensa 24-70mm f/1.8-2.8 pada model sebelumnya. Dengan lensa bawaannya, ZV-1 versi awal memang sudah cukup lebar dengan stabilisasi elektronik (EIS) dalam keadaan mati. Ketika EIS diaktifkan, secara efektif terlalu sempit untuk vlogging kecuali pengguna memiliki lengan yang sangat panjang. Lensa baru ini sekarang setara dengan 23mm dengan stabilisasi aktif, yang cukup lebar.

Namun, ada beberapa kekurangan. Meskipun ZV-1 memiliki stabilisasi optik pada lensa (OIS) yang bagus untuk perekaman hand-held (tetapi tidak untuk vlogging), ZV-1 II tidak memiliki fungsi tersebut. Dan tentu saja, pengguna kehilangan rentang zoom 20mm, dan lensa baru juga lebih lambat pada 50mm. Jadi pembeli harus memilih antara bidang pandang model baru yang lebih lebar atau lensa yang lebih panjang dan lebih cepat pada ZV-1 versi awal.

Performa video sebagian besar tidak berubah, dengan 4K terbatas pada 30fps meskipun sensor bertumpuknya cepat. Meskipun pengguna mendapatkan mode pemotretan S-Log2 dan S-Log3, ini hanya mendukung video 8-bit dan bukan 10-bit, sehingga mode log tidak akan meningkatkan jangkauan dinamis secara signifikan. Yang baru adalah pengaturan Cinematic Vlog yang pertama kali diperkenalkan dengan ZV-E1. Ia menggunakan rasio aspek 2,35:1 untuk nuansa CinemaScope, dan akses cepat ke filter, tampilan, dan lainnya.

Seperti sebelumnya, pengguna mendapatkan pengaturan Product Showcase dari Sony yang dengan cepat mengalihkan fokus ke objek yang disajikan ke kamera, bersama dengan Bokeh Switch yang secara instan membuka iris sebanyak mungkin untuk memburamkan latar belakang dan memberi penekanan pada subjek.

Sony menjanjikan fokus otomatis cepat melalui sistem Hybrid AF-nya, yang menggunakan AI untuk mengunci mata subjek, baik itu manusia atau hewan. Kamera ini juga memiliki ND filter yang mengurangi eksposur hingga tiga stop untuk memungkinkan bokeh latar belakang yang lebih baik pada hari-hari cerah. Harga untuk Sony ZV-1 II adalah USD800 (Rp11,9 juta).

Share
×
tekid
back to top