Soal verifikasi, CEO YouTube angkat bicara
CEO YouTube akhirnya angkat bicara terkait kebijakan baru mengenai verifikasi di platformnya. Pihaknya mengakui bahwa mereka melewatkan hal penting.
Ricuh di kalangan YouTuber karena model verifikasi baru yang dibuat oleh YouTube akhirnya membuat CEO YouTube, Susan Wojcicki angkat bicara. Pihaknya menyatakan permintaan maaf karena kebijakan baru yang diberikan itu. Wojcicki pun mengaku bahwa ada beberapa hal yang dilewatkan perusahaan. Permintaan maaf itu diungkapkan oleh Wojcicki melalui cuitan di akun Twitternya.
“Kepada para kreator dan pengguna kami-saya meminta maaf atas frustasi dan kerugian yang kami sebabkan karena pendekatan verifikasi baru kami. Sambil mencoba membuat peningkatan, kami melewatkan hal penting. Saat saya menulis ini, kami sedang bekerja untuk mengatasi masalah tersebut dan kami akan memberikan update secepatnya.” tulis Wojcicki di Twitter.
To our creators & users–I’m sorry for the frustration & hurt that we caused with our new approach to verification. While trying to make improvements, we missed the mark. As I write this, we're working to address your concerns & we’ll have more updates soon. — Susan Wojcicki (@SusanWojcicki) September 20, 2019
Sebagaimana diketahui, YouTube dilaporkan baru saja mengumumkan kebijakan verifikasi baru kemarin. Kebijakan ini membuat beberapa kreator kondang di platform tersebut menerima email yang memperingatkan bahwa mereka akan kehilangan status verifikasinya. Para kreator itu memiliki waktu untuk mengajukan banding sebelum kebijakan itu diberlakukan pada akhir Oktober.
Kebijakan baru ini sebenarnya diterapkan untuk meyakinkan bahwa verifikasi diberikan untuk kreator, merek dan artis yang terkenal, baik di YouTube maupun di luar platform itu. Tak hanya itu, hal ini disebut-sebut akan mengurangi adanya risiko peniruan di platform tersebut.
Belakangan ini kabarnya YouTube akan memperbolehkan kreator untuk tetap mempertahankan status verifikasi mereka. YouTuber yang ingin mendapatkan verifikasi pun akan tetap bisa mendapatkannya setelah mereka memperoleh 100.000 subscriber.
Namun satu hal yang dipastikan tidak akan berubah adalah pihak YouTube akan tetap memverifikasi apakah saluran tersebut otentik atau tidak. Hal ini mengindikasikan bahwa platform ini sebelumnya tidak melakukan proses verifikasi dengan lebih serius.
YouTube nantinya akan mengganti tanda centang verifikasi itu dengan sebuah lencana di atas nama saluran. Karena adanya perubahan ini, kebijakan yang tadinya akan berlaku pada akhir Oktober dimundurkan sampai tahun depan. YouTube sendiri tidak memberikan keterangan kapan pastinya kebijakan baru ini akan berlaku.