×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Sebentar lagi NVIDIA kembali bisa jualan GPU AI ke Tiongkok

Oleh: Nur Chandra Laksana - Rabu, 16 Juli 2025 17:02

Dalam sebuah pemberitaan terbaru, NVIDIA dikabarkan akan segera bisa kembali jualan GPU AI ke Tiongkok.

Sebentar lagi NVIDIA kembali bisa jualan GPU AI ke Tiongkok

Sejak April 2025, Amerika Serikat memperketat larangan ekspor chip GPU Nvidia ke Tiongkok. Ada beberapa alasan, namun salah satu narasinya adalah demi mencegah pemanfaatan teknologi tersebut untuk peningkatan kemampuan militer Tiongkok.

Imbas kebijakan ini, para pelanggan di Tiongkok, termasuk perusahaan teknologi besar, mulai beralih ke chip Ascend milik Huawei sebagai alternatif utama AI accelerator. Banyak pesanan yang sebelumnya hampir pasti menjadi milik Nvidia pun akhirnya jatuh ke pesaing lokal, memperbesar pangsa pasar chip domestik Tiongkok di sektor AI.

Dalam pernyataan resmi terbaru, Nvidia mengonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan aplikasi perizinan ke pemerintah AS untuk melanjutkan penjualan chip GPU H20 ke Tiongkok. Pemerintah AS memastikan Nvidia bahwa lisensi ekspor akan diberikan, dan perusahaan berharap dapat segera memulai pengiriman chip tersebut ke pasar Tiongkok.

CEO Nvidia, Jensen Huang, menyampaikan bahwa Tiongkok tetap menjadi pasar strategis yang sangat penting, terutama di tengah pertumbuhan pesat permintaan kecerdasan buatan. Dilansir dari laman Phone Arena (16/7), chip H20 sendiri merupakan varian paling canggih yang diizinkan untuk dijual ke Tiongkok, mengikuti batasan yang ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump dan Joe Biden.

Meski masih kalah canggih dibandingkan GPU Nvidia yang dipasarkan di luar Tiongkok, H20 tetap menjadi solusi utama untuk akselerasi AI di Negeri Tirai Bambu.

Namun, dalam sebuah pengumuman terbaru, sejumlah perusahaan besar Tiongkok seperti ByteDance (pemilik TikTok) dan Tencent dikabarkan sedang dalam proses pengajuan order chip Nvidia GPU ke pemerintah AS untuk mendapatkan persetujuan ekspor. Sebelum pembatasan, Nvidia tercatat membukukan pendapatan sebesar USD17 miliar dari Tiongkok pada tahun fiskal yang berakhir Januari 2025, setara dengan 13% dari total pendapatan global perusahaan.

Permintaan pesat ini menunjukkan, meski perkembangan chip AI lokal melaju pesat, platform dan ekosistem Nvidia (terutama CUDA) masih sangat diminati untuk proyek-proyek AI berskala besar di Tiongkok.

Teknologi CUDA (Compute Unified Device Architecture) milik Nvidia masih menjadi standar utama dalam pengembangan AI. Dengan kemampuan paralelisasi yang masif, CUDA memungkinkan developer menjalankan miliaran hingga triliunan operasi secara bersamaan di berbagai inti GPU — krusial untuk pelatihan model AI modern. Hingga saat ini, ekosistem perangkat lunak dan pustaka pengembangan AI berbasis CUDA masih jauh lebih matang dibanding alternatif lokal.

Berita mengenai segera dimulainya kembali ekspor chip H20 ke Tiongkok langsung direspons positif oleh pasar. Harga saham Nvidia melonjak hampir 4%, menembus USD170,60, dengan kapitalisasi pasar perusahaan mencapai USD4,16 triliun dan menetapkan rekor baru sebagai perusahaan publik paling bernilai di dunia. Investor memandang kemungkinan pulihnya pendapatan dari Tiongkok sebagai katalis penguatan kinerja Nvidia secara global.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top