sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
Senin, 03 Mei 2021 11:08 WIB

Demi lingkungan, Samsung Indonesia manfaatkan remote TV tenaga surya

Dengan komposisi dan sumber energi yang ramah lingkungan, remote ini dikatakan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 14.000 ton.

Demi lingkungan, Samsung Indonesia manfaatkan remote TV tenaga surya

Sebagai wujud komitmen berkelanjutan untuk melindungi masa depan lingkungan, Samsung Electronics Indonesia mengumumkan inisiatif Going Green. Langkah ini dijalankan melalui penggunaan eco-packaging dan hadirnya remote control SolarCell pada sebagian besar produk TV Samsung 2021.

“Produk dan kemasan yang inovatif, efisien daya dan sadar lingkungan, adalah langkah nyata yang kami ambil untuk melindungi lingkungan hidup. Tidak hanya menciptakan terobosan produk yang bermanfaat dalam mendukung gaya hidup konsumen, kami juga berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua,” kata President Samsung Electronics Indonesia, Yoonsoo Kim.

Baterai sekali pakai tergolong sulit terurai dan berpotensi menjadi limbah beracun. Kini perusahaan asal Korea Selatan tersebut merancang remote bertenaga cahaya, sehingga dapat mengisi daya dari sinar matahari, pencahayaan dalam ruangan, maupun pengisian daya lewat USB.

Selain itu, remote TV SolarCell juga diklaim mengandung 34% material plastik daur ulang dari botol air bekas. Dengan komposisi dan sumber energi yang ramah lingkungan, remote ini dikatakan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 14.000 ton dan mengurangi penggunaan 99 juta baterai AAA selama 7 tahun masa pakai TV.

Ukuran kemasan pun ikut membesar, seiringan dengan tren TV dengan ukuran yang lebih besar. Seperti yang diketahui, semakin besar kemasan maka semakin besar pula jejak karbon yang ditinggalkan. Mulai tahun ini Samsung memperluas eco-packaging yang minimalis ke lebih banyak produk TV.

Perusahaan itu berpendapat bahwa penggunaan eco-packaging dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca sebanyak 10.000 ton setiap tahun. Terobosan ini juga dikatakan memberikan added value bagi material yang dulu dianggap barang bekas atau bahkan sampah.

Share
×
tekid
back to top